Banjir di Satui Tanahbumbu

Ratusan Korban Banjir Satui Tanahbumbu Masih Mengungsi, dari Lansia hingga Anak-anak

Terpantau di Gedung Wahana Bersujud, Satui ada puluhan warga korban banjir mengungsi, mulai dari orang dewasa, lansia hingga anak-anak .

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Rahmadhani
Banjarmasin Post/Muhammad Fikri
Suasana di Gedung Wahana Bersujud yang jadi salah satu lokasi pengungsian korban banjir di Desa Berkat Mufakat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanahbumbu, Kalsel, Sabtu (8/6/2024) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN — Pengungsian korban banjir di Kecamatan masih ramai, Sabtu (8/6/2024).

Terpantau di Gedung Wahana Bersujud, Desa Berkah Mufakat ada puluhan warga, mulai dari orang dewasa, lansia hingga anak-anak masih berada di pengungsian.

Disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tanahbumbu, melalui Kabid Linjamsos Dinsos, Muhammad Supian bahwa untuk saat ini pengungsi masih pihaknya pantau, mulai dari makan hingga kondisi kesehatan mereka.

Saat ini, kata dia, ada dua tempat yang dijadikan tempat pengungsian. Pertama di gedung sekolah di Desa Sinar Bulan, kemudian gedung wahana bersujud Desa Berkah Mufakat.

Dari dua titik pengungsian, diisi oleh warga dari dua desa berbeda. Gedung Wahana Bersujud di isi oleh warga Berkah Mufakat, sementara yang di gedung sekolah diisi oleh warga Sinar Bulan.

Supian menyampaikan, untuk data pengungsi saat ini, di gedung Wahana Bersujud, ada 66 Kepala Keluarga (KK), 139 jiwa, terdiri dari 69 laki-laki dan 70 orang perempuan, 10 orang balita, 9 orang lansia dan 37 orang anak-anak.

Sementatara untuk di gedung sekolah, ada 16 KK, 55 jiwa dengan 34 laki-laki, 21 perempuan, 4 balita dan 2 orang lansia. Jadi total pengungsi sementara ini di Kecamatan Satui, 66 KK, 194 jiwa, dengan 103 laki-laki, 93 perempuan, 14 orang balita, 11 lansia dan 37 anak-anak.

Baca juga: Korban Banjir di Satui Tanahbumbu Terus Bertambah, Dinsos Sediakan 9000 Nasi Bungkus

Baca juga: Banjir di Tanahbumbu Terparah Rendam Satui, Warga Waspada Hujan di Pegunungan

“Saat ini, memang sebagian sudah ada yang pulang, namun pulang mereka bukan untuk tinggal, hanya saja mengecek barang-barang mereka yang tertinggal di rumah,” kata Supian.

Untuk posko pengungsian ini, kata dia, akan terus dibuka hingga air surut dan warga sudah tidak ada lagi yang mengungsi.

Sementara ini untuk konsumsi akan terus dipantau dan berikan sebanyak 3 kali sehari.

Saat ini katanya dari 9 desa terdampak, ada sekitar 6 titik dapur umum mandiri.

Sementara ini terpantau ketinggian air masih cukup tinggi, dan masih berada di pemukiman warga hingga didalam rumah, meskipun air sudah mulai menurun.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved