Selebrita
Motif Asli Raffi Ahmad dan Nagita Naik Haji Terkuak, Demi Naikkan Status? Ayah Rayyanza Bicara Niat
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akhirnya naik haji. Ayah Rafathar dan Rayyanza Malik Ahmad itu tak sendirian. Motifnya demi naikkan status Pak Haji?
Kebijakan tersebut kemudian mulai diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad tahun 1903.
Tujuan pemberian gelar haji ini adalah agar pihak Belanda lebih mudah dalam melakukan pengawasan bagi para jemaah haji yang mencoba memberontak.
Baca juga: Mau Gelar Resepsi Mewah, Barbie Kumalasari Blakblakan Sosok yang Biayai Pesta Pernikahan: Full
Baca juga: Minta Robby Purba Tanggung Jawab, Nikita Mirzani Sesalkan Satpam Mal Dipecat Usai Viral Pukul Anjing
Oleh sebab itu, sejak 1916, setiap umat Muslim Indonesia yang baru saja pulang dari ibadah haji akan diberi gelar haji.
Gelar haji hanya ada di Indonesia
Sementara itu, Guru Besar bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri, membenarkan penyematan gelar Haji hanya ada di Indonesia.
"Itu khas Indonesia, tidak ada di negara lain. Buktinya di Timur Tengah tidak ada gelar Haji, orang Barat juga tidak bergelar Haji walaupun sudah haji," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Mas Said ini juga membenarkan asal gelar Haji dari pemerintah Hindia Belanda.
Menyebarnya paham Pan-Islamisme
Dahulu, orang-orang pribumi yang menunaikan ibadah haji diduga terpapar paham Pan-Islamisme, salah satu paham pemberontak kolonialisme selain komunis.
Pan-Islamisme merupakan sebuah ideologi politik yang mengajarkan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus bersatu untuk dapat terbebas dari kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat.
Konsep dasar Pan-Islamisme dicetuskan oleh Jamaluddin Al-Afghani pada akhir abad ke-19 Masehi.
Syamsul menjelaskan, ada dua paham lawan kolonialisme pada saat itu, yakni kelompok kiri yang dikenal dengan komunis, serta Pan-Islamisme.
Penyematan gelar haji Pan-Islamisme mengajarkan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus bersatu untuk dapat terbebas dari kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat.
Paham ini, bersumber dan menyebar dari Tanah Suci, tempat Muslim melakukan ibadah haji.
"Dulu orang haji tidak seminggu sebulan, bahkan bertahun-tahun, karena di sana sambil ngaji, sambil bekerja, macam-macam, dan ada interaksi orang yang berhaji dari berbagai negara," tutur Syamsul.
Menguatnya paham Pan-Islamisme kala itu, hingga pemerintah kolonial yang takut akhirnya menyematkan gelar Haji sebagai penanda.
"Maka orang-orang yang sepulang haji ditandai dan diberi gelar Haji oleh pemerintah kolonial, menyatu dengan namanya," jelas Syamsul.
Gelar haji dari Belanda bukan gelar penghormatan
Postingan Sarwendah Ramai Dikaitkan Tabiat Ruben Onsu dan Giorgio Antonio: Seumur Hidup Itu Lama |
![]() |
---|
Nasib Adik Sus Rini Setahun Kerja ke Raffi Ahmad dan Nagita, Ayu Pamer Hasil Jadi Pengasuh Baby Lily |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan CA Anak Lisa Mariana Mestinya Keluar Setelah 10 Hari, Ini Kabarnya |
![]() |
---|
Surat Wasiat Mpok Alpa Beredar, Aji Darmaji Buka Suara, Jawab Isu Anaknya Akan Dibiayai Raffi Ahmad |
![]() |
---|
Jejak Digital Bupati Pati Sadewo dengan Grup Pedangdut Trio Srigala Muncul, Lia Ladysta: Separah Itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.