Berita Tanahlaut

Imbas Dugaan Kekerasan Pelajar di Tala, Disdik Minta Pengawasan Terhadap Siswa Diperkuat

Gara-gara dugaan kasus kekerasan pelajar di Desa Sambungmakmur, Kabupaten Tanahlaut,Disdikbud Tala minta pengawasan pelajar ditingkatkan

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
banjarmasinpost.co.id/idda royani
MEDIASI - Suasana mediasi yang diinisiasi Pemdes Gunungmakmur di aula desa setempat mempertemukan orangtua empat pelajar serta dihadiri forkopimcam Takisung dan pihak sekolah, Jumat lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kekerasan di kalangan pelajar di salah satu sekolah menengah pertama di Kecamatan Takisung, di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel),  menyentak publik di daerah ini.

Catatan media ini Rabu (19/6/2024), kasus tersebut sebenarnya terjadi pada Juli 2023 lalu. Namun mencuat belakangan ini dan bahkan pada Jumat kemarin dilakukan mediasi di balai Desa Gunungmakmur, Kecamatan Takisung.

Kasus itupun menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tala. Sekolah-sekolah diimbau untuk lebih memperhatikan siswa masing-masing agar tidak ada lagi bullying atau kekerasan di sekolah.

Di Tala saat ini tercatat sebanyak 58 SMP. Sebagian besar atau 49 sekolah berstatus negeri dan sembilan sekolah lainnya berstatus swasta.

"Karena di tiap sekolah sudah dibentuk TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan)," sebut Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Tala Giri Aristiadi.

Ia mengatakan terkait kasus kekerasan/bullying di SMPN di Kecamatan Takisung tersebut, dirinya telah mendapat laporan berupa surat kesepakatan damai antarorangtua pelajar.

Baca juga: Kasus Kekerasan Pelajar di Gunungmakmur 2023 Kembali Mencuat, Orangtua Korban & Pelaku Dipertemukan

Baca juga: Siswi SMP di Pelaihari Tala Dirudapaksa Pria Misterius, Korban Dianiaya Hingga Memar, Pelaku Diburu

Sebagai informasi, pada kasus kekerasan/bullying tersebut, ada empat orang pelajar yang terlibat. Pelaku tiga orang (dua murid baru, satu kakak kelas) dan satu orang korban yang kini mengalami kelumpuhan (badan sebelah kiri).

"Tahun lalu kejadian nya. Kami dari Disdikbud  tidak disampaikan informasi ini, mungkin dikira udah beres," sebut Giri.

Pejabat eselon III ini mengatakan beberapa hari lalu telah memanggil kepala sekolah. Sebelumnya, kepala Disdikbud Tala juga telah datang ke rumah pelajar yang menjadi korban kekerasan tersebut.

Lebih lanjut ia menerangkan terkait pembelajaran korban kekerasan tersebut di SMPN di Kecamatan Batibati, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan dispensasi pembelajaran jarak jauh dikarenakan kondisi sakit remaja itu.

Sebagai informasi tambahan, pascainsiden kekerasan tersebut, pelajar itu oleh orangtuanya dipindahkan ke SMPN di Kecamatan Batibati. Kondisi pelajar itu drop karena mengalami kelumpuhan.

"Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian serupa agar semua anak dapat mendapatkan lingkungan pembelajaran yang aman nyaman dan menyenangkan. Ini menjadi evaluasi kami kedepannya," pungkas Giri.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved