Berita Banjar

Tanggul di Site Perusahaan Batubara Jebol & Keluarkan Bau Menyengat,Warga Rantau Bakula Banjar Resah

Tanggul tambang batubara PT Merge Mining Industri (PT MMI) di Kabupaten Banjar bocor, warga Rantau Bakula pun resah

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Kiriman Rudi warga Rantau Bakula
Tanggul jebol ditutup pakai tumpukan tanah menggunakan alat berat 

BANJARMASINPOST.CO.ID MARTAPURA - Keresahan warga di  Rantau Bakula Sungai Pinang Kabupaten Banjar akan adanya limbah dari tanggul tambang batubara PT Merge Mining Industri (PT MMI) di Kabupaten Banjar akhirnya terjadi. 

Tanggul di areal site perusahaan  PT MMI itu bocor dan mengalir ke sungai. Al hasil air anak sungai yang menjadi sumber mata air di wilayah sekitar keruh. 

Belum lagi bau menyengat yang ditimbulkan. 

"Bagaimana ini, kami harus mengadu kemana. Ini sampai tanggul jebol begini sampai limbah  ke sungai, " keluh Rudi warga sekitar. 

Dia mengutarakan, perusahaan tersebut seolah tidak ada menggubris akan imbas limbah perusahaan yang sudah mencemari warga sekitar. 

"Belum kebisingan yang ditimbulkan, karena generator dan sejensinya, " kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran di Puskesmas Baringin Tapin, Ruang Arsip 70 Persen Dilalap Api

Baca juga: Diperiksa Kemendikbudristek, 11 Guru Besar FH ULM Tetap Jalankan Rutinitas di Kampus

 Karena itu, Rudi berharap solusinya hanya bisa warga yang terhimpit perusahaan tambang tersebut diganti rugi. "Kami ingin warga di sini, dipindahkan saja, lahan kami diganti rugi, " jelasnya. 

Rudi berujar bentuk kegelisahan akan himpitan perusahaan ini, sudah diprotes sebelumnnya, namun tak kujung ada solusi. Hingga akhirnya tanggul jebol dan limbahengalir ke sungai warga. 

"Yang jelas tuntutan cuma satu, pembebasan lahan tanah rumah beserta tanaman. Kami minta kepastian dari perusahaan MMI dan sampai sekarang belum ada tanggapan lagi, " keluh Rudi. 

Dijelaskan Rudi, setidaknya ada 28 hingga 30 persil warga yang lokasi rumahnya masih dikepung oleh perusahaan memroduksi "mutiara hitam" tersebut. 

Ketua Rt setempat, Mulyadi, membenarkan bahwa warga sedikit nya ada sekitar 28 persil rumah warga yang menuntut untuk dibebaskan lahannya kepada perusahaan. "Belum ada sampai kini win solusinya, " jelasnya. 

Terkait tanggul yang bocor alias jebol dan limbah mengalir ke sungai warga ini, belum ada klarifikasi dari pihak perusahaan. 

Namun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, memastikan pihaknya sudah menujuk tim untuk turun ke lokasi melakukan pengecekan. 

"Tim kami akan turun lakukan pengecekan, segera, " jelas Hanifah Dwi Mirwana.

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda). 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved