Kekerasan Anak PAUD
Ini Penjelasan PGRI Kalsel Soal Aksi Membela Guru PAUD yang Terjerat Dugaan Kasus Kekerasan Murid
Ini penjelasan PGRI Kalsel terhadap rencana aksi membela Guru PAUD yang terjerat dugaan kasus kekerasan murid
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ini penjelasan PGRI Kalsel terhadap rencana aksi membela Guru PAUD yang terjerat dugaan kasus kekerasan murid
Meski aksi solidaritas dukungan terhadap terdakwa Guru D, mendapat kecaman dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. Namun, aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan guru D terus berlangsung.
Beberapa sekolah tetap melakukan aksi solidaritas. Pengurus PGRI Kalimantan Selatan dan Ketua LKBH PGRI Kalimantan Selatan, Mukhlis Takwin mengatakan aksi ini merupakan gerakan moral dari Pengurus PGRI Provinsi Kalimantan Selatan, guru dan kepala sekolah TK PAUD di Kota Banjarmasin.
"Kami bersepakat sebagai bentuk rasa empati, rasa berduka. Sebab satu guru di Banjarmasin sekarang dalam proses peradilan sudah menjadi terdakwa degan tuntutan 15 bulan penjara," bebernya.
Baca juga: Cegah Penyakit ISPA, Tim PKM-VGK Pskep FKIK ULM Kembangkan Inovasi Masker Cerdas
Baca juga: Harga Ikan Kering Haruan dan Toman Lebih Mahal dari Daging, Pedagang Sebut Dipasok dari Kaltim
Menurutnya, kasus ini bisa diselesaikan secara baik-baik tanpa harus ke penjara. Apa yang terjadi juga sudah membuat guru D, mengalami hukuman saat ini.

"Dia sedang menjadi tahanan kejaksaan. Guru sedih semua, menangis. Sehingga pada hari ini dan beberapa hari ke depan mereka tidak sanggup untuk melakukan pembelajaran, katanya.
Sebagai bentuk sedihnya itu sehingga tidak bisa mengajar. Apalagi, menurutnya, guru di TK dan PAUD dituntut selalu ramai bernyanyi nyanyi dengan anak.
"Tidak bisa mengajar dan memulangkan anak ini sebagai bentuk saking sayangnya mereka dengan anaknya anak didik. Mereka tidak ingin diketahui mereka sedih. Untuk itulah para guru hanya turun ke sekolahnya. Namun, supaya siswa tidak mengetahui kesedihan mereka, maka siswa diminta untuk kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.
Ia mengakui jika aksinya ini mendapat penolakan dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Padahal guru tidak mogok. Guru tetap hadir di kantor. Cuma untuk menata hatinya yang berduka. Jangan paksa mereka untuk bernyanyi-nyanyi di depan anak didik," katanya.
Sementara itu, sekolah yang melakukan aksi dan pemasangan spanduk dilakukan di PAUD Pelangi dan beberapa sekolah di Banjarmasin.

Kepala TK Al Mujahirin di HKSN, Elly Herlina juga menyerukan aksi serupa. Di sekolahnya juga menggelar aksi tersebut.
"Kami tidak mogok belajar. Kami hanya sedih. Kami perlu menata hati. Sebab rekan kami sedang di tahan. Selesai kami menata hati, maka kami akan mengajar kembali," pungkasnya.
Dugaan Kekerasan Anak PAUD
Seperti diketahui, D sendiri ditetapkan sebagai tersangka pada 8 Agustus 2023 lalu. Seiring terbitnya SP2HP Unit PPA Subdit IV, Ditreskrimum Polda Kalsel.
Ada Aksi Membela Guru PAUD di Banjarmasin Terjerat Kekerasan Murid, Ini Tanggapan Orangtua Korban |
![]() |
---|
Reaksi Disdik Banjarmasin Soal Aksi Solidaritas untuk Guru PAUD yang Terjerat Dugaan Kekerasan Anak |
![]() |
---|
Guru PAUD dan TK di Banjarmasin akan Lakukan Aksi Solidaritas Selama 4 Hari, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Oknum Guru PAUD di Banjarmasin Dituntut 15 Bukan Penjara, Ketua LKBH PGRI Kalsel : Terlalu Kejam |
![]() |
---|
Oknum Guru PAUD di Banjarmasin Dituntut 15 Bulan Penjara, Ketua LKBH PGRI Kalsel : Terlalu Kejam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.