Kabar Kalteng

Selama Juli 2024, Kebakaran Hutan dan Lahan di Palangkaraya Hanguskan 8 Hektare Semak Belukar

BPBD Palangkaraya terus melakukan pencegahan kebakaran lahan di wilayah kota setempat bersama semua unsur di masyarakat

Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Muhamad Fikri
LIlustrasi: Lokasi kebakaran lahan pertanian di Desa Api Api Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanahbumbu, hampir membakar rumah warga, Minggu (15/10). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - BPBD Palangkaraya terus melakuka pencegahan kebakaran lahan di wilayah kota setempat bersama semua unsur di masyarakat.

Seperti diketahui, Karhutla paling banyak terjadi di Kecamatan Jekan Raya sebanyak 9 kali. Lalu, Kecamatan Sebangau 2 kejadian.

Lalu Kecamatan Bukit Tinggi dan Pahandut masing-masing 1 kejadian.

Demuikian berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kota Palangkaraya.

Baca juga: Dibantu Aparat Polri dan TNI, Satpol Balikpapan Tertibkan Pedagang Kaki Lima di Pasar Pandansari

Baca juga: Kajari Kotabaru Pastikan Tidak Ada Insan Adhyaksa Terlibat Politik di Pilkada 2024

Kebakaran hutan dan lahan hingga Juli 2024 di Palangkaraya sudah membakar 8 hektare dari 13 kejadian karhutla.

Plt Kepala BPBD Palangkaraya menyebut pihaknya menggencarkan patroli untuk mencegah kebakaran lahan lebih luas.

Mayoritas lahan yang terbakar adalah lahan gambut kosong yang mengering, Apalagi, memasuki musim kemarau intensitas hujan semakin menurun.

"Kami menggencarkan patroli dan segera melakukan pemadaman jika menemukan titik api," kata Budi, Minggu (22/7/2024).

Tak hanya itu, Budi juga mengingatkan tentang jeratan hukum jika terbukti membakar lahan.

"Hanya ada dua yang dilakukan untuk pencegahan karhutla, selain dengan patroli juga dengan penegakan sanksi hukum," lanjut Budi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya Heri Fauzi menyebut, pihaknya menemukan ada faktor kesengajaan penyebab karhutla.

"Berdasarkan pantauan kami di lokasi kebakaean rata-rata karena faktor kesengajaan dan kelalaian saat membuka lahan," bebernya.

Fauzi mengimbau agar jangan membakar jika masyarakat ingin membuka lahan karena bisa merugikan orang banyak.

"Imbauan bagi warga yang ingin membuka lahan supaya jangan dibakar karena dampaknya sangat merugikan tidak hanya lingkungan dan alam tapi juga bagi manusia," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Karhutla Palangkaraya, Jekan Raya Terbanyak Kejadian Disusul Sebangau, Bukit Tinggi dan Pahandut,

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved