Bank Kalsel Ajak Jurnalis Tangkal Hoax, Gelar Media Gathering dengan 39 Pimpinan Media

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 39 pimpinan media baik cetak, online dan elektronik bertemu dan bersilaturahmi dengan pimpinan Bank Kalsel, Jumat (26/7). Untuk memberikan suasana dan nuansa baru, Bank Kalsel menggelarnya di Jakarta, tepatnya di Aone Hotel Jalan Wahid Hasyim. 

Ini bukan kali pertama Bank Kalsel menggelar media gathering. Bank yang berkantor pusat di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin ini memang terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai media massa di Banua.

Tujuannya tentu saja menyampaikan perkembangan bank milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan 13 pemerintah kabupaten/kota tersebut kepada masyarakat.

Melalui media massa pula disampaikan berbagai program Bank Kalsel guna  meningkatkan daya saing.
Bank Kalsel tak hanya membuat program untuk diri sendiri, tetapi juga masyarakat termasuk kalangan pers.

Media gathering kali ini diisi acara sharing session dengan tema "Meningkatkan Kompetensi dan Menyaring Hoax pada Insan Media dalam Gempuran Era Digital".

Baca juga: Semarakkan Hari Jadi ke-74 Kalimantan Selatan, Bank Kalsel Luncurkan Event AKSEL Virtual Run 2024

Baca juga: Nyatakan Bank Kalsel Bisa Penuhi Modal Inti Minimum Rp3 Triliun, OJK Berharap Lebih

Saat membuka acara, Direktur Utama (Dirut) BPD Kalsel Fachruddin mengatakan untuk menangkal hoax, pihaknya rutin berkomunikasi dengan media. Bank Kalsel juga menghentikan program undian untuk menangkal hoax yang berorientasi penipuan dan lebih fokus pada layanan nasabah. Hal ini ternyata justru meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Semoga Bank Kalsel makin berkembang dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 berlangsung lancar dan  aman," katanya menutup sambutan.

Tampil sebagai narasumber 

Dirut AJB Bumiputera Irvandi Gustari, Koordinator Kanal Cek Fakta Tempo Inge Klara Safitri, Komisaris Bank Kalsel Syahrituah Siregar dan Komisaris Freeport Indonesia AM Fachrir.

Irvandi mengatakan berita mengenai BPD secara umum sebenarnya tidak ada yang hoax, melainkan miskomunikasi. Untuk itu BPD perlu menjalin komunikasi dengan media massa.
Sedangkan Inge menyampaikan sejumlah cara mengetahui berita, foto dan video hoax atau asli. Itu dilakukan media investigasi terkemuka di Indonesia tersebut.

Adapun Syahrituah meminta direksi Bank Kalsel aktif memublikasikan hal positif dan inspiratif lewat media massa. Di antaranya nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berhasil.

Fachrir, urang Banjar yang pernah menjadi wakil menteri luar negeri, menyarankan direksi Bank Kalsel menyampaikan fakta dalam bentuk angka dalam berkomunikasi untuk mencegah hoax. Dia juga menyarankan rutin berkomunikasi dengan media massa. Ini pula yang dilakukannya di Freeport, perusahaan tambang besar di Papua.

Perbincangan tentang perkembangan dan program Bank Kalsel serta hubungannya dengan media tak hanya dilakukan di hotel. Media gathering juga berlangsung di Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamis (25/7). Di sini peserta juga dapat menyaksikan pesat pembangunan dan penataan kota baru di utara Jakarta. Tidak ada kabel listrik dan telepon bergelantungan. 

Tak hanya permukiman elite, kawasan ini juga dipenuhi pertokoan, kantor, restoran dan tempat hiburan. 
Uniknya, kawasan ini dipenuhi aksara merah dan bangunan khas Cina.

Atap-atapnya mencuat di setiap sisi.  Sementara di pantai berjejer keramba nelayan. Sejumlah perahu kayu tampak bergerak pelan dari keramba ke ujung permukiman di pantai dan sebaliknya. Tampak pula di kejauhan perahu nelayan bergerak ke laut. (arp)