Berita Batola
Rempah Jadi Pupuk Tanaman, Ini Inovasi Mahasiswa ULM untuk Petani di Desa Jejangkit Muara Batola
Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bergantian menjelaskan manfaat dan bahan pupuk organik cair (POC) plus bikinan mereka.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID-Ridho Auliya Pribadi dan M Zainal Ilmi bergantian menjelaskan manfaat dan bahan pupuk organik cair (POC) plus bikinan mereka.
Kedua mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) semester tujuh ini berusaha meyakinkan petani di Desa Jejangkit Muara, Baritokuala.
POC Plus diyakini alternatif yang dapat mengurangi beban biaya petani membeli pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi serta obat tanaman yang harganya terkadang tidak terjangkau lagi oleh petani di Desa Jejangkit Muara.
Maklum harga pupuk dan obat-obatan untuk pertanian makin mahal.
Baca juga: Mendadak Kapal Terbakar, Penumpang KM Niki Sejahtera Tujuan Banjarmasin Dievakuasi
Baca juga: Atasi Musim Kemarau, Pemprov Kalsel Adakan Operasi Modifikasi Cuaca
Terlebih, sejak dilanda banjir 2021 lalu hingga kini bencana masih terus melanda desa tersebut. Mulai kebakaran lahan, hingga serangan angin puting beliung yang merusak rumah dan gudang penangkaran benih padi unggul. Tentunya petani harus membuat terobosan agar produktivitas lahan mereka tetap terjaga.
Kemarin, rumah Mantri Tani Kecamatan Jejangkit, Kusairi di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Batola menjadi lokasi pelatihan lapangan kelompok mahasiswa ULM, Kamis (1/8).
Kedatangan kelompok mahasiswa ULM dari Fakultas Pertanian Jurusan Agroekoteknologi di Kota Banjarbaru itu sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupa latihan lapangan.
Kelompok mahasiswa itu berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan sumber daya lokal pertanian di Kalimantan Selatan berupa pelatihan lapangan.
Pelatihan lapangan membuat POC Plus dari bahan rempah-rempah seperti kunyit dan jahe yang sudah dihaluskan atau diblender.
Kelompok mahasiswa itu terdiri dari dua pria dan tiga perempuan sebelumnya memberikan informasi bahan dan manfaat dari POC Plus.
Siti Aulia menjelaskan POC yang dipraktikkan ada plusnya yaitu untuk mengatasi hama serta penyakit dari tanaman itu dengan empon-emponan.
“Pupuk organik cair plus itu kayak manfaatnya ada tambahannya selain dari pupuknya ada mencegah penyakit di tanaman. Aroma yang menyengat dari rempah-rempah itu tidak disukai oleh hama jadi hamanya, tidak akan menghampiri tanaman,” ujar Siti Aulia.
Sebenarnya, kelompok mahasiswa itu keberadaannya di Desa Jejangkit Muara sudah berlangsung beberapa hari melakukan observasi. Mereka kemudian membuat program kegiatan Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa 2024 di Desa Jejangkit Muara selama satu bulan setengah kedepan.
Ridho Auliya Pribadi menjelaskan kelompoknya ada 5 orang, yaitu Zainal Ilmi, Ridho Auliya Pribadi, Nada Khansa’ Huwaida, Intan Magfirah dan Siti Aulia.
“Nama kelompok kami Jejangkit.Journey. Kami semua naik ke semester 7, di jurusan kami agroekoteknologi yang mencakup tentang budidaya tanaman, ilmu tanah, dan hama penyakit tanaman,” pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar wahid)
Satpol PP Batola Musnahkan 221 Arsip Lama, Langkah Tertibkan Administrasi Pemerintahan |
![]() |
---|
Warga Padati Pos Pengobatan Gratis dan Pasar Murah, TMMD Ke-126 Resmi Dibuka di Batola |
![]() |
---|
Pemberlakuan Buka Tutup Jalan Bergantian di Jembatan Barito Batola Selama Perbaikan, Simak Jamnya |
![]() |
---|
Lahan Rawa Jadi Kendala, Barito Kuala Belum Bisa Jalankan Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Wajah Bonyok Usai Ditangkap Warga, Maling HP Modus Minta Sumbangan Kembali Beraksi di Marabahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.