B Focus Urban Life

Direktur Akparnas: Peran Pokdarwis Ikut Menentukan Maju dan Tidaknya Suatu Destinasi Wisata

Dalam dunia pariwisata sebelum suatu destinasi itu diperkenalkan dan dijual, harus memperhatikan yang namanya 4A+2P

Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Persiapan Jejangkit Ecopark Dibuka untuk Umum, Sabtu (8/6/2024). 


BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pengembangan Jejangkit Ecopark di Batola mendapat tanggapan Direktur Akademi Pariwisata Nasional (Akparnas) Banjarmasin, Dewi Setiawati SE MM.

Menurutnya ekowisata Jejangkit disebut salah satu atraksi wisata karena dibuat manusia untuk dikunjungi. Disebut Ekowisata karena dibangun wahana permainan yang berada di daerah pertanian dengan tanaman yang terlihat subur.

Dalam dunia pariwisata sebelum suatu destinasi itu diperkenalkan dan dijual, harus memperhatikan yang namanya 4A+2P yaitu:

1. Atraksi dan Aktivitas: yaitu obyek wisata nya berupa apa dan lengkap apa tidak obyeknya.
2. Aksesbilitas: jalan menuju obyek, petunjuk/rambu rambu dan jarak menuju obyek tersebut bisa menggunakan transport apa saja.
3. Akomodasi: ada kulinernya/konsumsi, penginapan, minimal ada puskesmas.
4. Ancilliary (Kelembagaan): salah satunya Pokdarwis/ Karang Taruna/Bumdes
5. Promosi-Pelayanan
6. Pelaku Usaha (semua Industri Pariwisata).

Dijelaskannya, mengapa Wisata Ecopark Jejangkit masih kalah dengan wisata religi “Kubah Datu Abdussamad” karena wisata kubah sudah dikenal masyarakat di Marabahan sendiri maupun di luar daerah dan selalu dikunjungi masyarakat, terutama di akhir pekan atau saat menjelang Idulfitri karena dikelola oleh pengurus dan masyarakatnya.

“Adapun wisata ecopark sendiri kurang pengunjung? Mungkin belum memenuhi yang namanya A4+2P di atas terutama pada lembaga masyarakatnya dalam hal ini adalah kelompok sadar wisata (pokdarwis),” ujarnya.

Menurut Dewi, itu karena peran dan tugas pokdarwis sangat menentukan maju dan tidaknya suatu destinasi yang dijual. Pokdarwis pun harus mengetahui tugas dan perannya untuk memajukan destinasi/objek wisatanya, yaitu harus bisa memberikan pengertian yang namanya Sadar Wisata dan Sapta Pesona.

Misalnya dengan merangkul dan memberikan pengertian masyarakat sekitarnya untuk ikut berpartisipasi yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dalam menjual objek wisata tersebut. (tar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved