Breaking News

Berita Kotabaru

Terdampak Cuaca Buruk, Hasil Tangkapan Nelayan Kotabaru Turun, Harga Ikan Pun Naik

Hasil tangkapan nelayan Kotabaru terus mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir akibat cuaca buruk yang berimbas terhadap naiknya harga ikan

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/helriansyah/dok
Suasana Pedagang los ikan Pasar Kemakmuran Kotabaru tengah beraktivitas. Pasokan yang turun membuat harga ikan mengalami kenaikan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Hasil tangkapan nelayan Kotabaru terus mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir. 

Berkurangnya tangkapan ikan nelayan ini disebabkan angin kencang dan gelombang besar yang tengah melanda perairan Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurunnya, minimnya tangkapan ikan ini berdampak pula pada pasokan ikan di pasar. Kondisi ini, tak pelak membuat harga ikan dijual di pasar mengalami kenaikan antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram. 

Seperti ikan rumah-rumah (sebutan warga Kotabaru,red). Sepekan lalu hanya Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Sekarang Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.

"Mahal karena pasokan ikan kosong. Bisa jadi hasil tangkapan nelayan kurang, bahkan mungkin banyak tidak melaut," ucap Nasar warga Kotabaru.

Baca juga: Ditarget Rampung Tahun 2025, Masjid Agung Husnul Khotimah Bakal Jadi Ikon dan Terbesar di Kotabaru

Baca juga: Gantikan Susu Anak dengan Air Putih, Ini Keresahan Tenaga Non Pegawai di Kotabaru yang Belum Gajian

Diakui berkurangnya pasokan ikan yang berpengaruh terhadap naiknya harga terjadi setiap tahun, yakni ketika musim angin kencang dan gelombang tinggi di perairan luar selat Pulau Laut.

"Memang setiap tahun, bila musim angin tenggara ikan di pasar kosong. Ya banyak tidak melaut, walau turun melaut hasil tangkapan nelayan sedikit," jelas kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (13/8/2024).

Kondisi tersebut terasa mulai awal Agustus dan biasanya sampai tiga bulan ke depan. "Biasanya angin kencang, tenggara ini awal Agustus sampai Oktober. Bila mau musim kemarau begini dah," tandasnya.

Sementara itu, Zaenal nelayan tradisional, mengatakan mulai awal Agustus hanya beroperasi di perairan selat pulaulaut. Tidak bisa ke luar, karena gelombang sangat besar dan angin kencang.

"Tidak bisa keluar, kencang sekali anginnya," ucapnya.

Baca juga: Salah Satu Tempat Wisata Favorit, Fasilitas Pantai Gedambaan Kotabaru Terus Dilengkapi

Sementara menangkap ikan di perairan selat pulaulaut oleh sebagian nelayan. Walau hasil tangkapan tidak berbanding dengan operasional dikeluarkan.

"Banyak rugi. Kadang ada hasilnya, ya kadang tidak ada. Sedikit ada hasil kalau air laut menyorong, bila air konda kurang," katanya.

"Makanya banyak perahu naik dok, perawatan," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved