Selebrita
Keras Saat Aniaya Cut Intan Nabila dan Anak Bayi, Armor Toreador Ciut Kala Dihadapkan Pasal Berlapis
Keras saat aniaya Cut Intan Nabila dan anak bayinya, tampang Armor Toreador ciut kala dihadapkan pasal berlapis.
Cut Intan Nabila menjadi korban KDRT oleh suaminya Armor Toreador saat berada di rumahnya di wilayah Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Selasa (13/8/2024).
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, akibat kejadian tersebut, Cut Intan Nabila mengalami luka pada sejumlah bagian tubuhnya.
"Dari hasil visum yang dikeluarkan oleh dokter RSUD (Cibinong) bahwa ada luka cakar di punggung dan benjolan di kepala," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Selain luka fisik, kondisi psikologi korban pun sangat terguncang hingga mengalami trauma akibat kekerasan yang dialaminya sejak tahun 2020 silam.
Bahkan, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan proses pemeriksaan terhadap korban tertunda karena kondisinya yang belum stabil.
"Kemarin faktor psikologis masih trauma, kami berinisiatif menghentikan sementara pemeriksaan dari korban," terangnya.
Butuh Menenangkan Diri
Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, Ratih Rachmawati mengatakan saat ini, kondisi psikologis Nabila masih memerlukan pemulihan.
Cut Intan Nabila membutuhkan waktu menenangkan diri sebelum memberikan informasi detail mengenai kejadian tersebut.
“Masih trauma, masih syok. Sehingga kemarin memang pas disampaikan pak Kapolres (Kabupaten Bogor) kami masih belum bisa mendapatkan informasi secara detail dari korban karena korban butuh menenangkan diri,” ucap Ratih kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Sementara itu, Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus KemenPPPA, Atwirlany Ritonga mengungkapkan, ketiga anak Cut Intan Nabila saat ini berada di rumah keluarga korban.
Anak-anak tersebut akan mendapatkan perhatian khusus, baik pendampingan dari segi fisik maupun psikologis, untuk memastikan tumbuh kembang mereka tetap terjaga meski mengalami peristiwa traumatis.
"Ketiga anak ini hari ini dijadwalkan untuk dibawa ke rumah keluarga korban. Kami berharap proses ini berjalan lancar. Akan ada mobilisasi kondisi fisik dan psikis mereka, serta pemetaan lingkungan keluarga dan sosial yang akan memengaruhi tumbuh kembang mereka," kata Atwirlany.
Ia menegaskan, pentingnya kolaborasi dengan psikolog di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Bogor untuk melakukan assessment yang mendalam terhadap kondisi anak-anak tersebut.
Hasil dari assessment ini nantinya akan menjadi dasar dalam memberikan intervensi yang tepat dan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung.
"Saya belum bisa menyampaikan seperti itu karena nanti akan dilakukan asessment oleh tenaga profesional, psikolog klinis dan psikolog forensik untuk melihat apakah tingkat traumatiknya ditingkat risiko yang tinggi atau sedang," tambahnya.
| Sarwendah Malu-malu Cium Tangan Pengusaha Giorgio Antonio Saat Live Jualan Bareng Bella Shofie |
|
|---|
| Isu Selingkuh dari Raisa Terjawab, Hamish Daud Beber Fakta Soal Chef Sabrina Alatas: Saya Minta Maaf |
|
|---|
| Hukuman Nikita Mirzani Bisa Bertambah Imbas Banding, Fitri Salhuteru Sepakat dengan Hotman Paris |
|
|---|
| Kehidupan Sandra Dewi Usai Harvey Moeis di Penjara Terungkap, Ini Kondisi Anak yang Terpisah Ayah |
|
|---|
| Datangi Lapas Nusakambangan Bareng Raffi Ahmad, Irfan Hakim Kuak Kondisi para Napi, Senasib Ammar? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.