Berita Tanahbumbu

Terminal Kersik Putih seperti Terminal Mati, Begini Kondisinya

Terminal Kersik Putih, yang dulunya menjadi pusat keramaian dan denyut nadi transportasi di Kabupaten Tanahbumbu, kini sepi.

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Kamardi Fatih
banjarmasin post
Suasana Terminal Kersik Putih yang begitu sepi dan tak ada satu pun angkutan umum yang menurunkan maupun menaikkan penumpangnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Terminal Kersik Putih, yang dulunya menjadi pusat keramaian dan denyut nadi transportasi di Kabupaten Tanahbumbu, kini sepi.

Minimnya jumlah penumpang yang memanfaatkan terminal ini menjadi sumber keresahan bagi para sopir angkutan umum yang sehari-hari bergantung pada keberadaan penumpang di terminal tersebut.

Tanpa adanya aktivitas turun naik penumpang di Kawasan terminal Kersik Putih ini menjadikannya seperti terminal mati, tak ada detak jantung perekonomian warga. 

Para sopir  mengakui, banyak penumpang kini lebih memilih naik travel yang langsung dari rumah mereka, daripada datang ke terminal. 

Perubahan kebiasaan ini membuat Terminal Kersik Putih  kehilangan sebagian besar penumpangnya.

Selain itu, maraknya penggunaan layanan rental mobil turut menyumbang pada sepinya terminal. Banyak penumpang yang merasa layanan rental mobil lebih praktis dan nyaman dibandingkan menggunakan angkutan umum dari terminal.

Bahkan, terpantau di terminal tidak ada  sopir taksi colt yang mangkal di terminal ini. Untuk sarana prasarana di terminal ini terbilang masih cukup bagus.

Alam, satu di antara sopir dulu sudah bertahun-tahun beroperasi di Terminal Kersik Putih, menyayangkan kondisi ini. 

"Dulu terminal ini selalu ramai, penumpang selalu ada. Sekarang, terminal sepi, kami jadi kesulitan mencari penumpang," ujarnya.

Fatimah Zahra, seorang pedagang warung di terminal ini, mengatakan, jualannya pun sepi, bahkan sehari-harinya kadang tidak ada pembelinya. Bahkan kini, sudah satu tahun dia  memilih menutup warungnya itu. Akibat sepinya pembeli.

Wanita yang kurang lebih 10 tahun berjualan di terminal ini,  mengatakan, mulai sepinya penumpang ini bermula sekitar 2019 atau awal mula munculnya wabah Covid-19.

“Dulu ramai, namun sekarang sepi. Dulu banyak saja yang datang, kini sehari kadang tidak ada yang beli. Soalnya pembeli utamanya itu dari penumpang yang datang,” ujarnya. 

Ia mengatakan, yang saat ini biasanya datang ke terminal ini, biasanya bus Damri dan  terkadang juga ada bus yang melintasi. 

Terpisah, Kepala Dishub Kalsel, M Fitri Hernadi,  terkait hal ini, ihaknya mengupayakan banyak agenda untuk perbaikan angkutan umum, sistem trayek dan mencoba menarik investor agar angkutan umum yang sesuai standar pelayanan bisa hidup lagi di Kalsel. 

Ia mengomentari, hal ini semenjak mobil pribadi maupun motor semakin mudah didapat karena masyarakat semakin berkecukupan dan didukung kebijakan kredit keuangan oleh pemerintah pusat.  

Bersama semakin sekaratnya angkutan umum, angkutan yang ada saat ini sudah tidak memenuhi standar pelayanan termasuk tidak berfungsinya terminal-terminal di beberapa kabupaten atau kota.

“Insya Allah saat ini masyarakat mulai menggemari lagi angkutan perkotaan dengan bus tayo (BTS dan BRT/rad) di Banjarbakula,” katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved