Karhutla di Kalsel

151 Hektare Lahan di Kalsel Terdampak Karhutla, Berikut Rincian Daftar Wilayahnya

Berikut luasan lahan di Kalimantan Selatan yang terdampak karhutla, termasuk rincian wilayah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan

Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Karhutla di Gang Meranti V, Kelurahan Landasan Ulin Selatan Rt 9, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel. Api mendekati pemukiman warga. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan menjadi atensi.

Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kalsel mencatat sudah 151 hektare lahan yang terbakar.

Angka itu dihimpun hingga Sabtu (14/9/2024), yang berasal dari sembilan kabupaten kota di Kalsel.

Dari total 151 hektare, lebih separuhnya merupakan lahan kosong di Banjarbaru. Ibu Kota Provinsi Kalsel itu mencatat ada 40 kejadian kebakaran lahan, dengan total 78,147 hektare terdampak.

Terbanyak kedua disusul Kabupaten Banjar, dengan 18 kebakaran lahan. Totalnya luasan yang terdampak mencapai 23,522 hektare.

Kemudian di Tanah Laut, ada 14 kali kebakaran lahan. Meski tak sebanyak Banjar, lahan yang terdampak di Tanah Laut lebih luas, yakni 26,8517 hektare.

Sisanya terjadi di Hulu Sungai Utara sebanyak lima kali kebakaran lahan, dengan 1,2502 hektare. Barito Kuala empat kali kejadian dengan dampak 7,5 hektare lahan. Hulu Sungai Tengah dua kali kejadian, dengan 1,001 hektare.

Baca juga: BNPB Kirim Bantuan Empat Helikopter ke Kalsel, Antisipasi Karhutla

Baca juga: BREAKING NEWS - Bocah di Sumberjaya Kintap Tala Dilaporkan Tenggelam di Lubang Eks Tambang

Sedangkan di Hulu Sungai Selatan seluas 1,5 hektare, Balangan 7 hektare, dan Tanah Bumbu 4 hektare. Ketiga kabupaten ini sama-sama mencatat tiga kebakaran lahan.

Maraknya karhutla diakui seorang relawan barisan pemadam kebakaran (BPK) dari Banjarbaru, Hendra.

Menurutnya, barisan relawan bersama Satgas Karhutla Kota Banjarbaru disibukkan dengan penanganan kebakaran lahan, beberapa hari terakhir.

“Setiap hari ada saja api di lahan kosong,” ungkapnya.

Bahkan, Hendra bersama rekannya yang lain harus bekerja hingga malam untuk memastikan titik api sudah padam. Kejadian itu di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, pada Sabtu (14/9/2024).

“Kalau tidak dipadamkan, apinya dikhawatirkan bisa merembet ke tempat kami di Liang Anggang,“ tuturnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved