Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang

Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Kapuas, Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang, Ini Kata Dekan

Dugaan temuan rangka mahasiswa Kehutanan yang mahasiswa Fakultas KehutananULM yang hilang di Hutan Kapuas, ini sikap Dekan Kehutanan ULM

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Basarnas Palangkaraya untuk Tribukalteng.com
Ilustrasi: Mahasiswa Kehutanan ULM hilang di Hutan Kapuas Kalimantan Tengah (Kalteng), tim gabungan perluas lokasi pencarian. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dugaan temuan rangka Aditya mahasiswa Kehutanan yang mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang hilang di Hutan Kapuas, Ini Sikap Dekan Kehutanan ULM

Kerangka yang diduga jasad dari manusia ditemukan di Kapuas. Beredar informasi diduga kerangka tersebut adalah dari sosok Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM yang hilang.

Namun, kepastian itu masih dirunggu pihak ULM, termasuk pihak Dekan Fakultas Kehutunan ULM. 

"Kami juga dapat kabar info awal. Namun itu akan pasti setelah ada tes DNA sehingga kami masih menunggu informasi lanjutan soal positif tidaknya jasad tersebut, " kata Dekan Fakultas Kehutanan ULM, Prof Kissinger, Sabtu (12/10/2024). 

Baca juga: Kesiapan Avtur Bagi Satgas Udara Menangani Karhutla di Kalsel

Baca juga: Warga Tewas dengan Seutas Tali Dalam Kamar di Desa Mandingin HST, Polisi Ungkap Fakta Ini

Pencarian terhadap Aditya Dharma Santoso, seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di hutan Kapuas sempat dihentikan. 

Dia hilang saat melakukan geotagging, yakni proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng. 

Kala itu, ULM bersama tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Kecamatan Mantangai, Pemdes Sei Ahas, Mapala ULM, Pihak PBS dan pihak terkait lainnya, telah menyisir area hutan di sekitar desa tersebut. 

Kendala yang dihadapi di lapangan adalah akses menuju lokasi serta mobilisasi personel hanya bisa menggunakan perahu bermesin (klotok ces). 

Lokasi pencarian korban berada di dalam hutan mengakibatkan terbatasnya visibility karena terhalang vegetasi yang tingginya rata-rata 1-2 meter

Kronologi Aditya Hilang

Diketahui, Aditya berangkat menuju Desa Sei Ahas untuk melakukan geotagging bersama 15 mahasiswa ULM lainnya pada Kamis (2/5/2024).

Aditya kemudian berpencar untuk melakukan geotagging di petak enam.

Hingga sore hari rekan-rekan Aditya sudah berkumpul di titik yang sudah ditentukan namun Aditya tak kunjung tiba, bahkan rekannya menunggu selama sekira satu jam.
Aditya dikabarkan pertama kali hilang kontak  sekira pukul 15.00 WIB. 

Pada Jumat (3/5/2024) tengah malam, operasi pencarian dilakukan di hutan Sei Ahas oleh tim dari ULM Banjarbaru di bantu warga dan tim kesehatan setempat.

Karena tidak kunjung membuahkan hasil kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Kapuas.

 BPBD Kapuas kemudian memberangkatkan satu tim penyelematan menuju lokasi yang dilaporkan.

Tim gabungan juga mulai memperluas lokasi pencarian hingga ke Desa Katimpun desa yang berdekatan dengan lokasi hilangnya Aditya. 

Tim gabungan melakukan upaya pencarian hingga pukul 03.00 WIB dini hari kemudian kembali ke camp PT Asmin di Sei Kumpai. 

Pencarian terhadap Aditya masih terus dilakukan hingga hari ini, 7 Mei 2024.
Namun beberapa waktu kemudian karena tim tidak berhasil menemukan maka pencarian sempat dihentikan. 
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda). 

.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved