Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang
Mapala Sylva ULM Juga Terus Monitor Informasi Temuan Tengkorak Yang Diduga Jasad Aditya
Kepastian tengkorak yang diduga dari jasad manusia di wilayah Hutan Penghijauan PT Asmin, Desa Sei Ahadalah Aditya diuji melalui tes DNA
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST,CO.ID, MARTAPURA -Kepastian tengkorak yang diduga dari jasad manusia di wilayah Hutan Penghijauan PT Asmin, Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai adalah Aditya seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM, masih akan diuji melalui tes Deoxyribonucleic Acid (DNA).
Penemuan kerangka ini juga dimonitor oleh mahasiswa pecinta alam yang tergabung di Mapala Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sylva.
Ketum Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala Sylva), Elis, pihaknya sekarang masih menunggu informasi yang pasti dulu.
"Soalnya untuk sekarang tengkoraknya masih dilakukan tes DNA apakah itu benar-benar Aditya atau bukan. Orangtuanya juga sudah di sana melakukan tes DNA juga. Sampai sekarang info masih belum ada, menunggu hasil otopsi dulu di Palangka, " jelas Elis, Minggu (13/10/2024).
Baca juga: Berkali-kali Dilakukan Sosialisasi, Aplikasi Pemuda Asal HSU Kalsel Ini Pandu Petani Bikin Kompos
Baca juga: Tunggu Hasil, Kerangka Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang di Hutan Kapuas Kalteng Sudah Dites DNA
Dia berharap, yang terbaik bagi Aditya.
Kini pihak keluarga yakni orang tua Aditya yaitu Fajar Santoso dan Indrawati sudah bertolak ke Palangkaraya untuk memastikan jasad tersebut.
Diketahui pada Sabtu kemarin beredar informasi penemuan tengkorak saat masyarakat melakukan perintisan jalan di wilayah Hutan Penghijauan PT Asmin, Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai.
Sebelumnya pada Mei Aditya dikabarkan hilang di hutan pada Mei 2024 yang lalu.
Pencarian terhadap Aditya Dharma Santoso, seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Hutan Kapuas sempat dihentikan.
Aditya hilang saat melakukan geotagging, yakni proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng.
Kala itu, ULM bersama tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Kecamatan Mantangai, Pemdes Sei Ahas, Mapala ULM, Pihak PBS dan pihak terkait lainnya, telah menyisir area hutan di sekitar desa tersebut.
Kendala yang dihadapi di lapangan adalah akses menuju lokasi serta mobilisasi personel hanya bisa menggunakan perahu bermesin (klotok ces).
Lokasi pencarian korban berada di dalam hutan mengakibatkan terbatasnya visibility karena terhalang vegetasi yang tingginya rata-rata 1-2 meter
Kronologi Hilangnya Aditya
Diketahui, Aditya berangkat menuju Desa Sei Ahas untuk melakukan geotagging bersama 15 mahasiswa ULM lainnya pada Kamis (2/5/2024).
Kerangka Manusia di Kapuas Diduga Mahasiswa Kehutanan, Kepastian Hasil DNA Perlu Waktu 2-3 Bulan |
![]() |
---|
Kerangka Manusia Diduga Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM di Kapuas Diaotopsi, Dekan Tunggu Kepastian |
![]() |
---|
Malam Ini, Kerangka Diduga Mahasiswa ULM Bakal Dibawa ke RS Bhayangkara Palangka Raya Kalteng |
![]() |
---|
Dikenal Suka Bergaul, Ini Sosok Aditya Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM yang Hilang di Hutan Kapuas |
![]() |
---|
Tunggu Hasil, Kerangka Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang di Hutan Kapuas Kalteng Sudah Dites DNA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.