Sungai Jorong Diduga Tercemar
Tim LH Tala Ambil Sampel Hingga Wilayah Hulu Sungai Jorong, Ini Hasil Analisisnya Sesuai Fakta
Tim dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanahlaut (Tala), turun ke lokasi
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
Hal lain yang kami cermati pada pengukuran suhu permukaan air di lokasi pengamatan cukup tinggi sekitar 30-32 derajat celcius. Kondisi ini didukung dengan cuaca yang sangat panas.
Secara.alami pada kondisi peningkatan suhu permukaan akan memberikan pengaruh terhadap ketersediaan oksigen.
Dikatakannya, hasil cek lapangan ikan yang mati lebih banyak pada ikan nila yang sudah agak besar, ikan yang kecil lebih tahan.
Kemungkinan hal ini disebabkan sifat ikan yang besar lebih suka berada di bawah dan membutuhkan oksigen sedangkan ikan kecil berada di permukaan dengan kadar oksigen lebih baik.
Bersamaan peristiwa ikan nila dalam keramba mati, sebut Adi, juga diinformasikan oleh masyarakat bahwa ada ikan alam yang juga mati seperti puyau dan undang. Namun tak terlalu banyak.
Hal ini karena ikan yang ada di luar keramba atau di alam lebih bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Pada saat ini cuaca sangat panas yang tentunya sangat mempengaruhi suhu lingkungan.
Ikan nila di.keramba sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang ekstrem. Pada kondisi terkurung ikan nila di keramba tidak bisa bebas survive seperti ikan di alam.
Lebih lanjut Adi menerangkan sungai-sungai hampir.semua mengalami penurunan kualitas air. Hal ini seiring banyaknya kegiatan pemanfaatan ruang untuk usaha dan peruntukan pemukiman yang berdampak terhadap menurunnya kelas sungai.
Hal lain yang tidak diharapkan adalah bila ada kegiatan memutas atau.meracun di sungai. Pasalnya, kegiatan ini sulit diIdentifikasi dan kejadiannya pun cepat hilang namun bisa berdampak kematian ikan.
Apalagi saat kemarau sekarang dengan kondisi air sungai sangat sedikit sehingga tidak ada.aliran yang cukup untuk mensirkulasi air. Berbagai bahan atau zat yang telah masuk ke sungai akan terakumulasi di dasar sungai.
Berbagai zat yang awalnya telah mengendap, dapat terangkat kembali ke permukaan air. Apabila terjadi gerakan vertikal aliran air dari bawah ke atas sebagai akibat perbedaan suhu pada permukaan air sungai seperti kondisi cuaca panas saat ini.
Zat apa pun yang terangkat dalam jumlah yang tidak bisa ditoleransi oleh makhluk hidup atau ikan maka dapat menjadi racun yang dapat menyebabkan potensi kematian ikan.
"Karena itu diharapkan kepada semua.pihak agar selalu menjaga keberadaan sungai agar tetap.berfungsi dengan baik," pungkas Adi.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)
Ribuan Ekor Nila Mati Mendadak, Pengeramba di Jorong Tanahlaut Kalsel Ini Rugi Jutaan |
![]() |
---|
Petugas DKPP Tala Belah Perut Ikan Nila Keramba dan Cek Empedu, Penyebab Kematian karena Hal Ini |
![]() |
---|
Ikan Sungai Juga Ada yang Mati, Warga Jorong Tala Menduga Terdampak Aktivitas di Hulu |
![]() |
---|
Respons Dugaan Tercemarnya Sungai Jorong, Tim Lingkungan Hidup Tala Turun Ambil Sampel |
![]() |
---|
Ikan Nila Mati Mendadak, Perubahan Air di Sungai Jorong Jadi Indikasi Dugaan Pencemaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.