Barista Jual Kopi Keliling

UMKM Kalsel : Keluar dari Zona Nyaman, Barista di Banjarmasin Ini Buka Usaha Kopi Keliling

Muhammad Syafi’i (28) barista di Banjarmasin ini memutuskan keluar dari zona aman dan membuka usaha kopi keliling

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
Muhammad Syafi’i (28) barista di Banjarmasin ini merintis usaha kopi keliling. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kopi gerobak keliling kini makin marak bersliweran. Rata-rata para penjualnya masih pemuda.

Kopi premium yang dulunya hanya dijual di kafe-kafe, kini sudah bisa didapatkan dari pinggir jalan. 

Fenomena ini sudah terjadi di kota-kota besar di Indonesia, tak terkecuali Kota Banjarmasin.

Di tiap pinggir jalan berbagai wilayah di lima kecamatan Kota Seribu Sungai, para pedagang kopi gerobak ini bisa ditemukan. Jualannya tak jauh berbeda, kopi susu ala kafe yang rasanya juga tak kalah enak. 

Maraknya pedagang kopi gerobak ini rupanya membuat Muhammad Syafi’i (28) penasaran untuk memulainya. Pria yang akrab disapa Fe’e ini memulai bisnisnya per awal bulan Oktober. 

Baca juga: UMKM Kalsel - Telur Asin Produksi Disabilitas Banjarmasin Ini Gurih dan Creamy, Ada Sensasi Masir

Baca juga: UMKM Kalsel: Pelanggan  Roti Gambung Bastari di Kota Rantau Ternyata Juga dari Luar Daerah

Dengan nama Urstreet Coffee, Fe’e yang sebelumnya merupakan head barista di salah satu kedai kopi ternama berikthiar untuk memulai bisnis ini. 

“Ini keputusan nekat yang saya ambil. Meski di pekerjaan sebelumnya sudah memiliki jabatan, tapi penghasilannya tidak sesuai dengan apa yang saya kerjakan,” kata Fe’e, yang sedang mangkal di Jalan Brigjen H Hasan Basri, Kamis (31/10/2024). 

Menurut Fe’e, meski fenomena kopi keliling ini sudah marak setahun ke belakang, ia tak ragu untuk memulainya.

“Saya rasa ini marketing baru, saya ingin bikin kopi ini bukan minuman yang hanya bisa dinikmati kalangan ekslusif saja. Kopi juga harus bisa menyentuh kalangan menengah ke bawah,” tukasnya. 

Selain itu, Fe’e yang baru saja menjadi seorang ayah ini semakin termotivasi untuk terjun langsung ke lapangan untuk menyejahterakan keluarganya.

Baca juga: UMKM Kalsel: Ibu Ini Merintis Usaha  Lontong Pecel 3 Desember di Kandangan  Sejak 10 Tahun Lalu

 Ia yang sudah tujuh tahun bekerja di industri kopi merasa yakin dengan kemampuannya dalam meracik kopi.

“Karena jualannya di jalan, makanya saya menggunakan nama jalan. Target pembelinya pun juga para pengendara yang melintas. Tapi jangan salah, meski jualannya cuma di jalanan, rasanya tak kalah dengan kopi di kedai-kedai ekslusif zaman sekarang,” tambahnya seraya bercanda. 

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved