Barista Jual Kopi Keliling

UMKM Kalsel : Lebih Murah Tapi Tak Murahan: Urstreet Coffee Sajikan Kopi Berkualitas dari Biji Lokal

Tujuh tahun terjun di industri kopi, Muhammad Syafi’i yang sebelumnya sebagai head barista tentu piawai dalam meracik kopi

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
Fe’e saat menyiapkan pesanan pelanggannya di kawasan Kayutangi, Banjarmasin Utara. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Melihat bagaimana pedagang kopi keliling mampu menyajikan kopi berkualitas dengan harga yang lebih murah dibandingkan kafe, namun tetap enak dan disukai pembeli, adalah suatu keharusan yang diterapkan oleh Muhammad Syafi’i. 

Menggunakan gerobak berwarna putih dengan tulisan Urstreet berwarna merah muda, pria yang akrab disapa Fe’e itu memulai bisnisnya sejak awal Oktober 2024.

Ia berani keluar dari pekerjaannya sebagai head barista, dan memilih untuk terjun ke lapangan. 

Kepiawaiannya dalam meracik minuman kopi tampak terlihat. Susu, sirup, kopi maupun powder ia padu-padankan menjadi suatu minuman.

Baca juga: UMKM Kalsel : Keluar dari Zona Nyaman, Barista di Banjarmasin Ini Buka Usaha Kopi Keliling

Baca juga: Sulap Ampas Kopi Jadi Sabun Mandi, Pria Asal Banjarmasin Ungkap Awal Mulanya Bikin Inovasi

Sebuah implementasi dari ilmu yang sudah ia dapatkan sejak tujuh tahun lalu terjun di industri kopi. 

“Modal yang saya keluarkan sekitar Rp16 jutaan untuk bisnis ini. Saya langsung membuka dua cabang, di Banjarmasin dan di Gambut, Kabupaten Banjar,” kata Fe’e. 

Fe’e yang sudah mumpuni di industri kopi ini memberanikan diri untuk terjun berjualan.

Kopi yang ia tawarkan pun jauh lebih murah dibanding kopi-kopi di kedai atau mal. 

“Harganya dari Rp8 ribu sampai Rp13 ribu. Totalnya ada enam menu racikan saya sendiri. Dari kopi hitam, kopi susu, dan mocktail,” jelasnya. 

Bahan-bahannya pun juga tak asal pilih, Fe’e menggunakan dua biji kopi, robusta dan arabika. Kedua biji kopi itu ia ambil dari pedagang biji kopi lokal.

“Begitu juga sirup dan powder. Ya efek dari lama kerja di kopi, banyak teman sales kan, jadi mudah buat cari barang yang dibutuhkan,” katanya. 

Kebiasaan Fe’e membeli bahan-bahan lokal ini tentu akan berdampak baik pada ekonomi lokal. 

“Yang pasti kenapa memilih lokalan karena harganya terjangkau. Kualitasnya pun tak jauh berbeda, tergantung racikan dari masing-masing baristanya,” ungkap dia. 

Baca juga: UMKM Kalsel - Telur Asin Produksi Disabilitas Banjarmasin Ini Gurih dan Creamy, Ada Sensasi Masir

Jika dibandingkan dengan harga kopi di kedai-kedai kekinian, harga kopi yang dijual Fe’e jauh lebih murah.

Jika di kedai kopi, satu gelas kopi susu dijual di harga Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, di Urstreet Coffee jumlah tersebut bisa membeli dua sampai tiga gelas kopi susu. 

Rasanya pun tak kalah berbeda, kopi susu di Urstreet Coffee juga memiliki karakteristik yang creamy, manis, dan tetap ada rasa khas dari kopi itu sendiri. (Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved