Serambi Ummah

Ustadz Nabil Bilang Waktu Adalah Aset Paling Berharga, Begini Penjelasannya

Ahmad Nabil, pendakwah muda di Banjarmasin yang mendedikasikan hidup untuk menanamkan nilai-nilai Islam melalui pendidikan syariat dan Al-Qur’an

zoom-inlihat foto Ustadz Nabil Bilang Waktu Adalah Aset Paling Berharga, Begini Penjelasannya
dok pribadi
Ustadz Ahmad Nabil, dai muda di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

AHMAD Nabil, seorang pendakwah muda dan pemimpin RTQ Nurul Huda di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendedikasikan hidup untuk menanamkan nilai-nilai Islam melalui pendidikan syariat dan Al-Qur’an. Di tengah pesatnya perkembangan zaman, dia memandang pentingnya kaum muslim, khususnya generasi muda, untuk memahami dan mengamalkan syariat Islam. Berikut perbincangan ringannya dengan Serambi UmmaH.


* Apa yang sering Anda sampaikan kepada masyarakat?
Kita sebagai muslim perlu menyebarkan keagungan Islam yang meliputi akhlak dan syariat. Islam mengajarkan teladan dari Rasulullah SAW dalam tiap aspek kehidupan. Baik pergaulan, keluarga, hingga komunikasi. Saya sering mendorong masyarakat untuk meneladani sifat Rasulullah dalam bersikap kepada sesama, termasuk pada orang yang berbeda agama. Tujuannya agar keindahan Islam yang rahmatan lil alamin dapat dirasakan oleh semua. 
Saya juga mengingatkan orangtua agar anak-anaknya sedari dini mengenal syariat Islam. Usahakan agar anak-anak mereka sedini mungkin bisa membaca Al-Qur’an, mengamalkan, bahkan menghafal. Jangan sampai anak yang sudah akil balig tidak mengenal huruf Al-Qur’an, itu menjadi aib. 
Di Rumah Tahfidz, kami mendidik generasi muda untuk mencintai Al-Qur’an. Baik melalui membaca, menghafal, maupun mengamalkan isinya. Kita ingin mencetak generasi yang cinta Al- Qur’an. 
Cara mendidik anak sesuai syariat Islam juga selalu diajarkan. Selalu tanamkan kepada anak-anak untuk mengajarkan akhlak yang baik. Agar nanti ketika anak itu besar bisa tahu tata cara beribadah. 
Jangan sampai kita hanya meninggalkan harta yang banyak, namun tanpa dibekali ilmu agama yang cukup. Makanya kata nabi kalau anak sudah memasuki usia 7 tahun suruh dia salat. Di usia 10 tahun kalau tidak mau salat, pukul dia dengan pukulan kasih sayang agar dia tau bahwa yang namanya salat itu perkara yang wajib dilakukan tiap hari bagi orang muslim. 
Jika adab, akhlak dan syariat Islam itu sudah tertanam pada si anak, insya Allah ketika besar nanti dia akan menjadi orang yang berakhlak dan bertakwa kepada Allah SWT. 


* Apa yang menginspirasi Anda dalam menjalankan dakwah ini?
Tentu banyak terinspirasi dari guru-guru, orangtua, serta banyaknya kejadian atau pengalaman-pengalaman yang saya alami.  Itu menjadi inspirasi dalam hidup saya. Seperti halnya memiliki guru yang mempunyai akhlak mulia, menjalankan sunah, menghidupkan sunah, berucap seperti Rasulullah SAW. 
Terutama saat saya menimba ilmu di Tarim, Hadramaut, Yaman. Di sana, saya melihat ulama yang tidak hanya berdakwah dengan kata-kata, tetapi juga melalui perilaku yang mencerminkan akhlak Islam. Dengan hanya melihat mereka, hati kita akan tergugah. Inilah yang saya coba ikuti, agar apa yang saya ajarkan benar-benar tercermin dalam tindakan sehari-hari.

* Apa motivasi utama Anda?
Saya termotivasi untuk menyebarkan kebaikan, yang diharapkan bisa meraih rida Allah dan Rasul-Nya. Nabi bersabda, orang yang menunjukkan jalan kebaikan akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya. Itu motivasi terbesar saya, yakni berbuat baik untuk kebaikan bersama, baik di dunia maupun akhirat.
Motivasi untuk menjalankan ini semua juga untuk menyenangkan hati guru-guru saya.  Saya ingin berusaha agar bisa mendapat banyak kebaikan, mendapat pandangan dan keridaan dari Rasulullah SAW, dari Allah SWT.


* Adakah hadis atau ayat Al-Qur’an yang menjadi inspirasi?
Diriwayatkan dari Abi Mas’ud al-Anshari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sepadan dengan orang yang melakukannya.” (HR Abu Dawud).
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengajak kepada petunjuk (amal baik), maka dia mendapatkan pahala sama seperti pahalanya orang yang mengikutinya. Tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melakukannya. Barang siapa yang mengajak pada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa setimbang dengan dosa orang yang mengikutinya. Tanpa sedikit pun mengurangi dosa orang yang melakukannya.” (HR Muslim).
Surat Ali 'Imran ayat 110: Adalah kamu sebaik-baik umat yang diadakan untuk manusia; kamu menyuruh berbuat kebaikan dan kamu melarang dari kejahatan, dan kamu beriman kepada Allah; dan jika Ahli Kitab (semua) beriman, niscaya baik buat mereka.


* Apa pesan Anda kepada umat Islam dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini?
Dalam era teknologi, kita harus bijak memanfaatkannya. Teknologi bisa mendekatkan kita kepada Allah, tetapi bisa juga menjauhkan jika tidak dikelola secara baik. Pilihlah konten yang membawa manfaat dan inspirasi kebaikan, seperti dakwah atau ilmu yang mendekatkan kita pada agama. Jika merasa kesulitan menyaring konten, seperti para guru yang sudah ada, lebih baik jauhi media sosial yang tidak membawa manfaat.


* Pesan untuk generasi muda?
Manfaatkan waktu muda dengan menuntut ilmu dan menghadiri majelis zikir. Cari teman yang baik, yang bisa membimbing kita ke arah yang benar. Jauhi pergaulan bebas dan narkoba. Ingatlah, waktu adalah aset paling berharga yang tak bisa diulang. Jadi, gunakanlah sebaik mungkin untuk hal-hal yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Wallahu A’lam Bishawab. (banjarmasinpost/rifki soelaiman)


Biodata 
Nama: Ahmad Nabil 
Usia : 32
Pendidikan: Ponpes Mamba'ul ulum (Kabupaten Banjar) Darul Musthafa Tarim (Hadramaut, Yaman)
Kegiatan : Pemimpin RTQ Nurul Huda Banjarmasin, mengisi majelis-majelis taklim di Banjarmasin

 

Inspirasi Generasi Muda

SAYA merasa bersyukur atas kehadiran sosok ustadz Ahmad Nabil di tengah-tengah kita. Ahmad Nabil yang merupakan seorang penghafal Al-Qur’an memiliki sanad keilmuan yang bersambung langsung kepada para Ahlul Qur’an dan Rasulullah SAW. 


Ini adalah hal yang sangat berharga, terutama di zaman ini, di mana ketulusan dan kebenaran dalam ilmu agama semakin sulit ditemukan. 

Habib Ali Al Kaff, Ketua MUI Kota Bjm
Habib Ali Al Kaff, Ketua MUI Kota Banjarmasin


Ustadz Nabil memiliki tanggung jawab  dalam menjaga, mengajar, dan menyebarkan ilmu Al-Qur’an. Tantangan dalam berdakwah akhir zaman bukanlah perkara sederhana. 


Permasalahan umat semakin kompleks dan ustadz-ustadz di era sekarang dituntut untuk lebih sabar dan bijaksana dalam menyikapi berbagai persoalan. 


Harapan saya untuk beliau adalah agar diberikan kesabaran dan keteguhan dalam misi dakwah ini. Semoga Ustadz Nabil senantiasa kuat dalam menebarkan misi Islam yang rahmatan lil’alamin, yaitu misi kasih sayang untuk seluruh alam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved