BFocus Urban Life

Dosen ULM Sebut Pemko Banjarmasin Perlu Langkah Strategis untuk Hadapi Kenaikan Harga Komoditi

Warga Banjarmasin perlu waspada menghadapi kenaikan harga sejumlah komoditi pada akhir tahun.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
ISTIMEWA
Pengamat Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Warga Banjarmasin perlu waspada menghadapi akhir tahun. Pasalnya, menurut Pengamat Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin, pada periode ini terjadi kenaikan harga, khususnya untuk bahan makanan. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan tren kenaikan inflasi terjadi juga di bulan Desember. Pada Desember 2022 inflasi bulanan bahan makanan mencapai 2,95 persen sedangkan inflasi umum 0,72 persen. 

Meski tidak setinggi itu, inflasi tetap merangkak naik pada Desember 2023 sebesar 0,97 persen dan November 2024 sebesar 1,05 persen yang lebih tinggi dari inflasi keselurahan.

Kenaikan harga di penghujung tahun ini dipicu beberapa faktor. Pertama, lonjakan permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. 

Masyarakat lebih banyak membeli bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur, meskipun tidak sebanyak pada saat bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Kedua, cuaca buruk yang mengganggu distribusi pangan dari Pulau Jawa ke Kalimantan Selatan.

Biaya transportasi yang membumbung tinggi juga menjadi biang keladi inflasi. Menjelang libur akhir tahun, permintaan jasa angkutan melonjak drastis. Ditambah lagi dengan cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan hujan lebat yang menghambat pengiriman barang. Kemacetan dan padatnya arus mudik turut mendongkrak biaya operasional transportasi, baik jalur darat, laut, maupun udara.

Adapun ikan haruan atau ikan gabus menjadi salah satu penyumbang inflasi di Banjarmasin. Sebagai bahan utama masakan tradisional seperti Haruan Masak Habang, permintaan ikan ini selalu tinggi. 

Sayangnya, cuaca buruk di akhir tahun sering mengganggu aktivitas penangkapan ikan di sungai, akibatnya pasokan ikan haruan berkurang dan harganya meroket. 

Bobot ikan haruan dalam indeks harga sangat signifikan memengaruhi inflasi keseluruhan di Banjarmasin.

Menghadapi situasi ini, Pemko Banjarmasin perlu mengambil langkah strategis. Mulai dari memastikan kelancaran distribusi pangan dari Pulau Jawa, mengoptimalkan sistem transportasi termasuk pelabuhan dan jalan raya, hingga mendorong produksi lokal seperti budidaya ikan haruan

Operasi pasar juga perlu digiatkan untuk mengendalikan harga dan melindungi daya beli masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan gejolak harga di penghujung tahun bisa diredam. Sehingga warga Banjarmasin bisa merayakan pergantian tahun dengan lebih tenang. (wie)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved