Kisah Warga Polewali Mandar Diduga Ditelantarkan, Dijanjikan Kerja di Kebun Sawit di Kotabaru

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Nasib nahas dialami Yusuf, perantauan asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang mengadu nasib ke Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Langkahnya mencari penghidupan untuk bekerja menanam kelapa sawit di kawasan Desa Sejakah, Kecamatan Pulau Laut Timur belum bisa terwujud.

Lantaran sudah beberapa hari terlantar akibat janji seseorang yang menawarkannya pekerjaan namun tidak bertanggungjawab.

Lelaki yang awalnya bekerja sebagai petani ini pun berusaha menghubungi orang yang menjanjikan, namun tidak lagi bisa dihubungi.

Penuturan lelaki asal Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar ini, dirinya telah belasan hari lalu naik kapal laut berangkat dari Bone.

Baca juga: Pasutri Pengendara Motor Alami Kecelakaan dengan Truk di Mandiangin, Suami Tewas di Lokasi Kejadian

Baca juga: Dua Santri yang Tenggelam Tak Bisa Berenang, Begini Penuturan Ketua Rombongan

Kemudian sampai di Batulicin dan menginap di tempat yang telah ditentukan, namun selama tidak hari tidak ada kejelasan penjemputan.

Hingga akhirnya harus angkat kaki melanjutkan perjalan dengan modal uang yang tersisa.

"Padahal sudah setor 1,8 juta. Dijanjikan untuk tiket kapal hingga sampai lokasi kerja," ujar Yusuf, saat ditemui di Km 3 Jalan Raya Berangas, Minggu (22/12/2024).

Dirinya tak sendiri, juga ada 10 orang lainnya yang turut jadi korban penipuan iming-iming dapat kerja di pembukaan perkebunan di timur Kotabaru ini.

Apesnya, barang-barang Yusuf berupa surat dan identitas, hingga handphone juga raib digondol maling saat perjalan  dari Batulicin menuju Kotabaru.

Dirinya juga telah lapor ke Polsek Pulau Laut Tengah yang sempat dilewati, namun masih belum tahu ada tahu tidak kabar barangnya yang hilang.

"Ini tetap lanjut perjalanan, karena di tujuan ada kawan bernama Ardian bekerja panen di kebun, itu yang sekarang mau saya temui," ucapnya.

Berjalan kaki dan bermodal informasi angkutan desa yang didapat, Yusuf melanjutkan perjalanan menuju  Desa Sejakah yang masih berjarak sekitar 50 km. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)