Berita Kotabaru 

Warga Kotabaru Diminta Waspadai Banjir Rob, Berikut Wilayah yang Berpotensi Terdampak

BPBD Kotabaru meminta warga Kabupaten Kotabaru mewaspadai banjir rob mungkin terjadi di wilayah ini, berikiut wilayah yang bisa terdampak

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/muhammad tabri
Kondisi permukaan air laut naik atau banjir rob yang berlangsung beberapa waktu lalu di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Setidaknya 18 kecamatan berpotensi kembali diterpa banjir rob di Kabupaten Kotabaru,Kalimantan Selatan

Fenomena yang sudah menjadi agenda tahunan ini turut jadi perhatian BPBD Kotabaru untuk lebih intens melakukan pencegahan hingga meminimalisir kerugian yang terjadi.

Diungkapkan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD  Kotabaru, Lathifu Arsyiono, 18 kecamatan yang berpotensi terdampak naiknya permukaan air saat pasang ini di antaranya kecamatan Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Utara, Pulau Laut Sigam.

Kemudian Pulau Laut Kepulauan, Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Tanjung Selayar, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, dan Sampanahan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Kelumpang Barat, Kelumpang Utara, Kelumpang Tengah, Kelumpang Barat, Kelumpang Selatan, hingga Kecamatan Pamukan Selatan.

"Kita sudah sampaikan peringatan diri banjir rob ini sejak Oktober. Terlebih di Desember ini," ungkapnya.

Baca juga: Waspada Buaya Saat Banjir, Rob Landa Pesisir Tanbu

Baca juga: Polisi Amankan ASN Kecamatan Kurau Tala, Diduga Hina Guru Sekumpul

Selain itu, BPBD Kotabaru juag telah melakukan upaya lain, seperti bimtek trauma healing, hingga upaya mitigasi lainnya untuk para kepala desa dan perwakilan.

Kenaikan debit bair sendiri diprediksi memuncak mulai awal hingga akhir Desember, dengan ketinggian mencapai 2,8 hingga 3 meter.

"Tertinggi mungkin dipertengahan bulan sekitar 17 Desember yang mencapai 3 meter," ujarnya.

Kondisi ini pun perlu menjadi kewaspadaan khusus, terutama bagi masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir.

Sementara itu, Ari, warga Desa Pudi Seberang, Kecamatan Kelumpang Utara, mengaku sudah terbiasa dengan datangnya  banjir rob yang hampir setiap tahun.

"Kami di lingkungan ini sudah terbiasa, tapi tetap waspada," ungkapnya, Jumat (6/12/2024).

Guna menghindari kerugian materil, dirinya biasa lebih awal mengamankan barang-barang jika sudah ada imbauan atau tanda-tanda debit air akan meningkat.

Terutama peralatan elektronik dan perabot rumah yang rentan rusak jika terendam air pasang.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved