Berita Nasional
Bukalapak Resmi Tutup Usai 15 Tahun Beroperasi, Pelanggan Masih Bisa Belanja sampai 9 Februari 2025
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak harus berhenti beroperasi dan resmi menutup layanan marketplace miliknya pada Selasa (7/1/2025).
BANJARMASINPOST.CO.ID – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak harus berhenti beroperasi dan resmi menutup layanan marketplace miliknya pada Selasa (7/1/2025).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bukalapak.com, dalam laman resminya perusahaan menegaskan layanan marketplace miliknya akan menghentikan penjualan produk fisik seperti handphone, produk fesyen, peralatan rumah tangga, makanan dan lainnya usai 15 tahun beroperasi.
Meski telah ditutup, pembeli masih diberikan waktu untuk menyelesaikan perbelanjaan hingga 9 Februari 2025, pukul 23.59 WIB.
Selanjutnya mulai 1 Februari 2025, Bukalapak akan menonaktifkan fitur untuk menambahkan produk baru. Dengan begitu penjual atau pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.
“Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” jelas Bukalapak dalam blog resminya.
Baca juga: Satu Relawan Haul Guru Sekumpul Hilang Misterius, Warga Lakukan Ritual Bagandang Nyiru di Bati-bati
Baca juga: Contoh Ucapan Isra Miraj 2025 untuk Umat Muslim, Berisi Pesan Perjalanan Suci Rasulullah SAW
Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem.
Namun tak perlu khawatir lantaran dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.
Dalam blog resminya, Bukalapak menyediakan panduan dan langkah bagi pedagang untuk menarik saldo dan pengembalian dana, serta mengunduh data transaksi dan riwayat penjualan. Bukalapak juga turut menyediakan panduan untuk penjual menjelang penutupan layanan marketplace ini.
Bukalapak menjelaskan penutupan marketplace ini merupakan upaya transformasi untuk fokus pada produk virtual, lantaran setelah layanan marketplace ditutup, konsumen ke depannya hanya dapat melakukan transaksi token listrik, pulsa, iuran BPJS Kesehatan hingga pajak.
Cerita Perjalanan Bukalapak
Bukalapak mulai berekspansi ke pasar Indonesia pada tahun 2009 silam, didirikan oleh Achmad Zaky bersama temannya, Nugroho Herucahyono.
Ramainya animo masyarakat terhadap marketplace satu ini membuat Bukalapak.com sukses memikai 10.000 pelaku UMKM untuk bergabung sebagai pelapak.
Seiring berjalannya waktu Bukalapak berkembang maju hingga, beberapa investor kondang tertarik menawarkan modal, seperti Softbank Corp dari Jepang dan Sequoia dari Amerika Serikat.
Lima tahun setelahnya Bukalapak berhasil mencapai 500 ribu UMKM dari seluruh Indonesia. Pada saat itu laman Bukalapak bisa mendatangkan 1 juta pengunjung perhari dengan nilai transaksi mencapai Rp 4 sampai 5 miliar per hari.
Kesuksesaan ini membuat Bukalapak terus berkembang, hingga pada 2018 silam marketplace ini secara resmi mengumumkan bergabung jadi salah satu perusahaan rintisan yang meraih status unicorn dengan valuasi 1 miliar dollar AS, membuatnya menjadi yang keempat di Indonesia selain Gojek, Traveloka, dan Tokopedia, sebagaimana dikutip dari TechinAsia.
Namun di tahun 2019 Bukalapak secara mengejutkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan marketing dan engineering.
Hasto Datang di Kongres Ke-6 PDIP, Megawati Menangis |
![]() |
---|
Prabowo Hapus Vonis Tom Lembong, Ampuni Hasto Kristiyanto |
![]() |
---|
Tiga Bulan Blokir Rekening Tidak Aktif, PPATK : Deposit Judol Langsung Nyungsep |
![]() |
---|
Tuai Protes dan Bikin Geger Masyarakat, Jutaan Rekening Nganggur yang Dibekukan Kembali Dibuka PPATK |
![]() |
---|
Ini Tujuh Bantuan Sosial yang Cair Agustus 2025 Ini, Ada PKH Hingga BPNT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.