Berita HST
Harga Cabe Rawit di HST Bertahan di Harga Rp 100 Ribu per Kilogram
Sejumlah jenis sayuran lokal mengalami penuruhan harga akibat berlimpahnya pasokan di Pasar Agrobisnis Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI- Sejumlah jenis sayuran lokal mengalami penuruhan harga, akibat berlimpahnya pasokan di Pasar Agrobisnis Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Kamis (23/1/2025) jenis sayuran yang harganya turun, seperti tomat, daun saledri, timun, pare, terung, cabai merah, cabai keriting serta cabe tiung.
Sedangkan jenis cabe rawit harga bertahan di Rp 100 ribu per kilogram.
Pendi, petani dari Desa Rantau Kaminting, Kecamatan Labuanamas Utara menuturkan, untuk hari ini, harga timun tinggal Rp 5.000 per kilogram, setelah sempat dikisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000. Sedangkan harga tomat turun drastic dari harga Rp 8.000 sampai Rp 10000 per kilogram, kini hanya Rp 5.000.
Baca juga: Tahun Ini, Haji Khusus di Kalsel Dapat Jumlah Kuota 8 Persen
Baca juga: Warga Terdampak Banjir di Kalumpang HSS Masih Bertahan di Rumah
Untuk jenis cabai merah Rp 60 ribu, Cabai merah keriting Rp 53 ribu sampai Rp 55 ribu, cabe tiung Rp 45 ribu hingga 55 ribu.
Jenis sayuran lainnya, seperti terung kecil hijau, satu kilogram hanya Rp 5000, daun seledri Satu ikat hanya Rp 3000 dan harga ditingkat petani hanya Rp 1000.
Sama dengan jeruk nipis, di tingkat petani hanya Rp 1000, di dijual pembalantikan Rp 3000 dan ditingkat pedagang eceran hanya rp 5000 per kilogram.
“Jadi yang harganya cukup anjlok itu jeruk nipis, tomat, daun saledri dan cabai-cabaian,”ungkap Mida,pedagang sayur di Pasar Agrobisnis Barabai.
Mengenai penyebab turunnya harga sayuran lokal ini, Pendi mengatakan, karena saat ini terjadi panen serempat untuk jenis sayuran tersebut.
“Kalau untuk cabe rawit, permintaan tinggi, pasokan tidak banyak,”kata Pendi yang megaku berkebun berbagai jenis tanaman hortikultura.
Dia pun mengakui, saat ini hasil panen cukup baik, meski musim hujan.
“Asalkan tidak banjir, dan tidak terendam lama, hasil panennya bagus saja,”ujarnya. Pasaragro bisnis di Barabai merupakan pusat pemasaran hasil kebun dan pertanian petani di seluruh wilayah kecamatan di Hulu Sungai Tengah. Sebagai petani sayuran, dia berharap harga membaik.
“Jika turun seperti Sekarang, yang menikmati keuntungan tangan kedua sampai tangan ke tiga pembeli,”ujar petani lainnya, dari Mahang. (banjarmasinpost.co.id/hanani)
Kala Anak SD/MI di Simpur HSS Adu Kemampuan di Lomba Tradisional, Berlangsung Meriah dan Seru |
![]() |
---|
Dua Hari Berjalan Kaki Melintasi Hutan Meratus HST, Beras Bantuan Pemerintah Tiba di Desa Juhu |
![]() |
---|
Melihat Tradisi Mahancau di Sungai Kayu Rabah HST, Pererat Silaturahmi dengan Menangkap Ikan Bersama |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Landa Desa Cukan Lipai, Ini Penyebab dan Korbannya |
![]() |
---|
Kronologis Kebakaran Hebat di Desa Cukan Lipai HST, Bermula Saat Pertalite Tumpah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.