Berita Banjar

Banjir di Pengaron Selutut, Ketinggian Air di Tunggul Irang Terus Naik, Terdalam Capai 1 Meter

Sepuluh Kecamatan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan terdampak banjir. Terbaru, Banjir merendam wilayah Kecamatan Pengaron

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Ahmad Sarpai untuk BPost
Banjir merendam desa-desa di Kecamatani Pengaron.  

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA  - Sepuluh Kecamatan di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan terdampak banjir. Terbaru, Banjir merendam wilayah Kecamatan Pengaron

Di Pengaron, menurut Sekdes Benteng Pengaron, Ahmad Sarpai, Senin (27/1/2025) ketinggian air sudah 200 sentimeter lebih. Atau selutut orang dewasa. 

"Bahkan listrik sempat dimatikan siang tadi untuk demi keamanan warga di Pengaron, " kata Sekdes Benteng, Ahmad Sarpai. 

Namun, kebiasaan warga di Pengaron sejauh ini tidak ada yang mengungsi. 

Baca juga: 1.700 Hektare Padi di Kalsel Terdampak Banjir, Dinas PKP Janji Usulkan Bantuan untuk Petani

Baca juga: Ramainya Warga Berburu Ikan di Tengah Genangan Air Banjir di Desa Keramat Tapin Utara

Di Pengaron hari ini sempat ada hujan namun tidak deras. Dia mengatakan untuk debit air lambat untuk turun sebab air dari kawasan atas masih mengalir turun ke Pengaron. 

"Kita berdoa agar tidak ada hujan dulu, dan semoga air cepat surut, " kata Ahmad Sarpai. 

Bergeser ke Tunggul Irang dilaporkan air bertambah dalam bahkan di titik paling dalam sudah satu meter lebih dalam airnya. 

Total di Tunggul Irang ada 127 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi mulai 50 sentimeter hingga 100 sentimeter lebih. 

Jika di sebagian wilayah masih dalam tidak dengan kondisi di  Kompleks Grand Arena Megatama, Labuan Tabu Martapura Kota. 

Jika sebelumnya di lokasi ini banjir hingga sampai dada orang dewasa bahkan sampai dievakuasi. Kini sudah surut.  Warga sebagian sudah kembali ke rumah masing masing. 

Baca juga: 195 Desa di Batola Terdampak Banjir Rob, Kecamatan Jejangkit dan Mandastana Terparah

"Kami hanya tak sempat selamatkan kulkas. Jadi kulkas saja yang rusak. Kalau kendaraan sempat, " kata Fauzan warga kompleks Grand Arena Megatama Martapura. 

Dia mengatakan penyebab banjir di kawasannya adalah karena mampetnya drainase yang pembuangannya kecil.

 "Sehingga kalau hujan deras langsung air menggenang," kata Fauzan. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)


Foto: (1) Kiriman Ahmad Sarpai di Pengaron. Suasana babjur di Pengaron. 


Foto (2) Nurholis Huda. 
Keterangan: Seorang warga Fauzan di kompleks Grand Arena Megatama, kembali ke rumahnya yang sudah surut setelah kebanjiran. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved