Berita Kotabaru  

Harga Jengkol di Kotabaru Turun Drastis, Pengepul Tetap Pasok ke Jawa dan Daerah Lokal

Saat ini Harga Jengkol di Kabupaten Kotabaru,Kalimantan Selatan  alami penurunan drastis di beberapa waktu terakhir. Berikut harganya

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/muhammad tabri
PENGEPUL JENGKOL - Proses pemisahan cangkang jengkol dengan isinya di Desa Langkang Baru, Kecamatan Pulaulaut Timur, Kabupaten Kotabaru, Jumat (14/2/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Harga Jengkol di Kabupaten Kotabaru,Kalimantan Selatan  alami penurunan drastis di beberapa waktu terakhir.

Adapun saat ini harga jengkol mentah yang sudah dikupas di pengepul hanya berkisar Rp4.000 per kilo.

Diungkapkan Dardi, pengepul di Desa Langkang Baru, Kecamatan Pulau Laut Timur, pada momentum terbaik, harga jengkol berkisar Rp24.000 hingga Rp26.000 rupiah per kilo.

Jaringan yang juga turut memasok jengkol hingga ke Pulau Jawa ini juga mengatakan, turunnya harga jengkol disebabkan di sejumlah daerah di Indonesia tengah memasuki masa panen bersamaan.

Seperti tiga provinsi pemasok dari Pulau Sumatera dan dua Provinsi di Kalimantan.

"Semuanya ini kebanyakan mendrop ke Pulau Jawa, jadi harga sedikit turun karena bersaing saat musim panen," sebutnya saat ditemui, Jumat (14/2/2025).

Dardi sendiri biasanya membeli dari petani sebanyak-banyaknya, bahkan biasa mengirim hingga berton-ton jengkol.

Baca juga: Pasca Insiden Pelajar Tenggelam di Sungai Manunggal Kotabaru, Polisi Ingatkan Hal Ini ke Masyarakat

Baca juga: Tahun Ini, ULM Bakal Bangun Kampus di Balangan dan Kotabaru

Guna memperlancar usaha, dirinya juga mempekerjakan orang untuk memisahkan kulit atau cangkang jengkol dengan upah Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilo, tergantung stabilnya harga jual.

Sementara itu, untuk mencari pelanggan lain sekira harga jual lebih baik, Dardi juga mencari pelanggan baru di seputaran Kalimantan Selatan, sehingga penjualan bisa tetap bertahan.

Di kediamannya, Jalan Lingkar Timur, lelaki yang akrab disapa Abah Ali ini tidak hanya membeli komoditas yang biasa disebut jaring oleh warga lokal ini. 

Namun juga menjual yang sudah direbus, hingga bibit untuk siap tanam.

"Penjualan macam-macam, ada yang untuk konsumsi. Jengkol muda, tua, matang dan ada bibit berumur enam bulan," katanya.

Untuk bibit jengkol biasanya langsung berdasarkan pemesanan guna program penghijauan atau berkebun. Per pohon dibandrol Rp10.000.

(Banjarmasin post.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved