Berita Banjarmasin
Pemko Banjarmasin Bakal Keluarkan SE Jelang Ramadan, Tunggu Hasil Rapat dengan Forkopimda
Pemko Banjarmasin belum mengeluarkan SE berkaitan dengan aktivitas pelaku usaha selama Ramadan 1446 H.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seperti tahun-tahun sebelumnya pada momen Ramadan, Pemko Banjarmasin melakukan pengaturan terhadap sejumlah kegiatan usaha rumah makan, hingga Tempat Hiburan Malam (THM).
Pengaturan itu dilakukan melalui Surat Edaran (SE), mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2005 Kota Banjarmasin tentang larangan kegiatan pada bulan Ramadan, berdasarkan hasil rapat Forkopimda.
Meski demikian hingga saat ini, Pemko Banjarmasin belum mengeluarkan SE berkaitan dengan aktivitas pelaku usaha selama Ramadan 1446 H. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasatpol PP Banjarmasin, Muzaiyin, Jumat (14/2/2025).
"Kemungkinan pekan depan akan dilaksanakan rapat bersama unsur Forkopimda. sekarang kami masih menunggu hasil dari rapat tersebut," katanya.
Lebih lanjut Muzaiyin mengungkapkan, aturan kegiatan usaha selama Ramdan 1446 H, tidak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Misalnya larangan makan, minum atau merokok pada bulan Ramadan dari waktu imsyak sampai waktu berbuka puasa, pada tempat-tempat sejumlah tempat, yakni restoran, kafe, rumah makan, warung, rombong sejenisnya dan tempat umum lainya.
Baca juga: Pelunasan Biaya Haji 2025 Dibuka, Deadline Pembayaran untuk Jemaah Kalsel 14 Maret
Baca juga: Pemkab Banjar Tiadakan Pasar Wadai Ramadan di Martapura, Sepi Pengunjung Jadi Pertimbangan
Dilarang membuka kegiatan tempat hiburan seperti diskotik, karaoke dan pub, selama bulan Ramadan sampai dengan H+1 Lebaran.
Kemudi juga ada dispensasi berjualan yang diberikan kepada restoran, rumah makan, kafe, warung, rombong dan sejenisnya dengan ketentuan sebagai berikut.
Untuk berbuka puasa langsung di tempat, dapat berjualan mulai pukul 17.00 sampai dengan 22.00 Wita.
Sedangkan untuk bersahur, dapat berjualan mulai pukul 03.00 sampai dengan 04.45 Wita.
Khusus untuk orang yang berjualan makanan dan minuman di lokasi pasar wadai atau sejenisnya, dapat berjualan mulai pukul 15.00 Wita.
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, diperbolehkan menjual makanan yang D. E. 4. 5.
Bagi usaha toko oleh-oleh (souvenir kuliner) sejenisnya (toko kelontong, toko penjualan makanan kering dan sejenisnya), yang tidak melayani makan-minum di tempat, maka dapat membuka usahanya seperti biasa.
Sedangkan bagi usaha salon kecantikan dan sejenisnya dapat menjalankan usahanya dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00 Wita, dengan ketentuan tidak membolehkankan atau memberikan makanan dan atau minuman.
Bagi usaha biliar atau bola sodok tidak diperbolehkan membuka usahanya.
Komisi I Ingatkan THM dan Biliar Taat Aturan 
Menyambut bulan suci Ramadan 1446 H, pelaku usaha yang mengelola Tempat Hiburan Malam (THM), termasuk rumah biliar, diingatkan untuk menghentikan operasional mereka. 
Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2016 tentang Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi.
Aturan itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Banjarmasin, Aliansyah, Jumat (14/2/2025).
"Tidak ada pengecualian bagi rumah biliar termasuk THM selama bulan puasa. Tidak dibolehkan beroperasi," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap pelaku usaha THM, terhadap peraturan yang berlaku sebagai bentuk penghormatan terhadap Bulan Ramadan yang merupakan waktu untuk beribadah bagi umat muslim.
Aliansyah juga menginstruksikan Satpol PP dan beberapa instansi, di antaranya Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk menyebarkan surat edaran kepada pemilik THM, biliar, restoran, dan depot.
"Agar masyarakat mengetahui, sehingga tidak ada alasan lagi. Karena bisa saja mereka beralasan tidak diberitahu, padahal sudah ada perdanya," tegasnya.
Meski larangan beroperasi selama Ramadan telah ditetapkan, diungkapkan Aliansyah bahwa pada tahun sebelumnya hal ini sempat menimbulkan kontroversi.
Disebabkan adanya beberapa pengusaha biliar yang meminta dispensasi, dengan alasan tempat mereka digunakan untuk latihan atlet dan bukan termasuk kategori THM.
"Tetapi selain sebagai tempat bermain atau berlatih biliar, mereka juga menjual minuman beralkohol," ujarnya.
Menghadapi situasi ini, Aliansyah berjanji akan melakukan inspeksi mendadak, untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan.
"Semoga semua bisa saling menghormati. Pada bulan Ramadan nanti kita bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman," ucapnya. (mel)
Perda Ramadan
Penegakan Perda Ramadan di Banjarmasin
Penegakan perda ramadan
Pemko Banjarmasin
Satpol PP Banjarmasin
| Dorong Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Masjid dan Musala, PW DMI Kalsel Gelar Sosialisasi | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Jalani Sidang Dakwaan 3,1 Kg Sabu di PN Banjarmasin, Jaksa Ungkap Terdakwa Punya 3 Identitas Palsu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Bea Cukai Banjarmasin Perketat Pengawasan, Pastikan Tak Ada Masuk Pakaian Bekas Impor | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Terapkan Pasal Berlapis, Dakwaan JPU Pada Sidang Perkara Narkoba 21,9 Kg Sabu di PN Banjarmasin | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pengerjaan Trotoar di Jalan Lambung Mangkurat, Bakal Ada Halte dan Kursi untuk Warga | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.