Ramadan 2025

Jawaban Ustadz: Bagaimana Hukum Puasa Jika Lupa Membaca Niat, Begini Solusi Agar Tetap Sah

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Hafiz Mubarak, S.TH.I., M.PD.I menjelaskan hukum puasa saat lupa membaca niat adalah tidak sah.

|
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
Youtube Banjarmasin Post News Video
Hafiz Mubarak, S.TH.I., M.PD.I Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari menjelaskan hukum puasa namun lupa berniat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat hendak menjalankan ibadah puasa, umat muslim diwajibkan terlebih dahulu membaca niat untuk memenuhi salah satu rukun dan syarat sah puasa.

Niat puasa ini biasanya dibacakan saat malam hari atau dini hari usai menjalankan sahur dan sebelum sholat subuh.

Namun jika lupa membaca niat, bagaimana kah hukum puasa yang dijalani akan menjadi sah?

Dalam program tanya Ustadz, Hafiz Mubarak, S.TH.I., M.PD.I selaku

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari menjelaskan hukum puasa saat lupa membaca niat adalah tidak sah.

Baca juga: Hukum Sholat Tarawih di Rumah Menurut Ustadz Adi Hidayat, Begini Tata Caranya

Baca juga: Doa Buka Puasa Ramadan 2025 Berbagai Versi, Ustadz Adi Hidayat Urai Keutamaannya bagi Umat Islam

“Jawabannya tentu puasanya tidak akan sah. Kenapa? Karena niat Puasa Ramadhan merupakan salah salah satu dari rukun puasa,

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa rukun puasa itu ada dua. Yang pertama adalah niat, yang kedua adalah meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa,” paparnya.

Hal ini merujuk pada penjelasan para ulama perihal niat yang diambil dari 

hadist Nabi SAW dengan bunyi. 

"Innamal a'malu binniyat" 

yang artinya segala perbuatan itu bergantung pada niat. Maka niat dimasukan salah satu rukun ibadah, termasuk salat, puasa, wudhu dan lain sebagainya.

Meski demikian, Ustadz Hafiz juga turut memberikan solusi bagaimana agar puasa selama satu bulan penuh bisa diterima dengan niat.

“Para ulama menganjurkan solusi atau mengantisipasi dari kelupaan di malam-malam bulan Ramadan, yaitu di antaranya adalah dengan bertaqlid kepada Imam Malik di awal malam pertama bulan Ramadan setelah ditetapkan sidang isbath oleh pemerintah,” ungkapnya lagi.

Niat yang dibacakan pun menurut Uztadz Hafiz tidak mesti dilafazkan melainkan sudah terlintas di dalam hati.

“Di malam pertama itu biasanya kita berniat berpuasa Ramadan sebulan penuh. Niat tidak mesti harus dilafazkan, tapi bila sudah terlintas di dalam hati, saya besok puasa Ramadan karena Allah taala, maka itu sudah sah puasanya,” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved