Kabar Kaltim
Sempat Keluhkan Sesak Napas, Seorang Warga Binaan Lapas Bontang Diduga Meninggal tak Wajar
Sempat keluhkan sesak napas, kasus FA seorang warga binaan Lapas Bontang diduga meninggal tak wajar.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BONTANG – Sempat keluhkan sesak napas, kasus FA seorang warga binaan Lapas Bontang diduga meninggal tak wajar.
Fa dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluhkan sesak napas, yang diduga akibat asma.
Di RSUD Bontang, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazahnya.
Polres Bontang sendiri tengah mendalami dugaan penganiayaan terhadap warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang.
Baca juga: Ini Penjelasan Lapas Bontang Soal Ada Warga Binaan yang Meninggal tak Wajar
Baca juga: Belum Ada Aturan Baru, Disnaker HSS Sebut THR Karyawan di Dibagikan Saat Ini
Korban adalah Fa alias Ds (25), warga Sangatta, Kabupaten Kutai Timur yang meninggal dunia di RSUD Taman Husada Bontang pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 06.00 Wita.
Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan penyebab kematian Fa.
"Kami masih melakukan pendalaman terkait dugaan penganiayaan ini. Namun, hingga saat ini belum ada kesimpulan," kata AKP Hari Supranoto kepada TribunKaltim.co, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, Fa dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluhkan sesak napas, yang diduga akibat asma.
Namun, saat di RSUD Bontang, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazahnya.
"Karena keluarga menolak, kami hanya bisa melakukan visum luar," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, memang ada memar di tubuh korban.
"Itu luka lama, tetapi kami tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa itu akibat penganiayaan," jelasnya.
Ada Gangguan Hati
Sebelumnya, pihak Lapas Bontang menegaskan bahwa Fa meninggal dunia akibat sakit.
Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Bontang, Angga Nurdiansyah, menyatakan bahwa berdasarkan rekam medis, Fa mengalami TBC, gangguan hati, dan ginjal.
"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan sesak napas dan telah menjalani perawatan di klinik Lapas selama kurang lebih dua minggu sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Bontang," ujar Angga.
Isu dugaan penganiayaan mencuat setelah beredar video jenazah Fa di RSUD yang memperlihatkan adanya memar di punggung serta luka di kaki dan kepala.
Dalam video itu, seorang pria yang diduga ayah korban tampak emosional dan mempertanyakan penyebab kematian anaknya.
TribunKaltim.co juga mencoba meminta keterangan dari pihak RSUD Bontang melalui Kepala Bagian Hukum, Kehumasan, dan Kerjasama, Syariful Rahman.
Namun, hingga berita ini diturunkan, ia belum bisa memberikan jawaban.
"Saya masih di Sekambing rapat, nanti saya tanyakan ke dokter yang menangani," ujarnya melalui pesan WhatsApp. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Polisi Dalami Kasus Kematian Warga Binaan Lapas Bontang: Keluarga Korban Tolak Autopsi,
Ini Alasan Anggota DPRD Kaltim Sampai Ragukan Mahasiswa Unmul Inisasi Rakit Bom Molotov |
![]() |
---|
Tangan Tetap Diborgol, Tersangka Ikut Blender Barang Bukti 2 Kg Sabu di Polresta Samarinda |
![]() |
---|
Aparat Ciduk Mahasiswa Diduga Racik Molotov, Wakil Rektor: Tak Ada Pemberitahuan ke Kampus |
![]() |
---|
Empat Mahasiswa Diduga Inisiasi Rakit Bom Molotov, Ini Respon Anggota DPRD Kaltim |
![]() |
---|
Belum Dievakuasi, Ini Kondisi Mobil yang Tertimbun Longsor di Batu Ampar Balikpapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.