Banjir di Kalsel

Banjir Landa HST dan Tanahbumbu, Warga Bergegas Selamatkan Padi

beberapa desa di desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Tanahbumbu diterjang, dilanda banjir, Sabtu (15/3).

|
Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri
BANJIR-Banjir di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tungkaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu, Sabtu (15/3/2015). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI  Sejumlah desa di Kecamatan Batubenawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dilanda banjir, Sabtu (15/3). Derasnya air kiriman dari hulu yakni Pegunungan Meratus Kecamatan Hantakan membuat Sungai Benawa meluap hingga merendam beberapa desa seperti Aluan Besar, Bakti dan Aluan Seberang sampai Sabtu malam.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bakti Irwansyah mengatakan air mulai merendam tiga desa itu sejak pukul  16.30 Wita. “Puncaknya saat azan magrib saat warga berbuka,” katanya.

Dijelaskannya, begitu air datang disertai lumpur, warga beramai-ramai menyelamatkan padi hasil panen ke tempat-tempat yang tinggi di pinggir jalan. Mayoritas rumah warga yang berada di pinggir sungai kemasukan air.

Seperti biasa, kata Irwansyah, air bakal bertahan beberapa jam ke depan dan warga bakal begadang menunggu air surut untuk bersih-bersih rumah dari lumpur. “Tidak ada warga yang sampai mengungsi. Sekarang mulai surut,” kata Irwan.

Baca juga: Banjir Terjang Desa Sarigadung Tanahbumbu, Puluhan Rumah Warga Terdampak

Baca juga: BREAKING NEWS - Polisi Bongkar Tiga Kuburan Palsu di Loktabat Utara Banjarbaru, Resahkan Masyarakat

Banjir yang datang bertubi-tubi selama musim hujan, diungkapkannya, membuat warga lelah dan senantiasa mengkhawatirkan banjir besar seperti 2021. Sebagian warga yang punya uang meninggikan lantai rumah.

Adapun ketinggian air di jalan Aluan Besar dan Bakti bervariasi, mulai semata kaki hingga selutut orang dewasa. “Sore tadi akses jalan alternatif ke Pagar Batubenawa di Aluan Seberang, sempat terputus, karena ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Tapi sekarang alhamdulillah menyurut,” ujarnya.

Sementara itu, debit air Sungai Barabai meningkat disertai sampah plastik, ranting dan dahan pohon serta bambu. Sejumlah relawan terus memantau kondisi air dan menginformasikannya melalui group-group media sosial publik. Diperkirakan, banjir turun ke Kota Barabai dan mengancam kawasan bantaran sungai.

Meluapnya sungai di hulu Hantakan, membuat sebuah jembatan di Desa Alat yang dibangun secara swadaya untuk kesekian kalinya, kembali diterjang arus deras, Sabtu sekitar pukul 15.30 Wita. Jembatan berbahan kayu dan batang kelapa itu pun patah di bagian tengah, dan menyisakan puing  di bagian ujung ke ujungnya.

Banjir juga melanda wilayah pesisir Kalimantan Selatan. Dua RT di Kelurahan Tungkaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu, terendam, Sabtu.
Banjir disebabkan curahan hujan tinggi dan pasangnya air laut. Ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Sebagian rumah terendam.

Jalan Perjuangan  yang memisahkan dua RT tersebut juga terendam dan ditutup warga dengan kursi sebagai tanda  air dalam. Kendaraan disarankan untuk tidak melintas.

Seorang warga, Nor Hasanah, mengatakan air mulai naik sekitar pukul 14.00 Wita.
Sementara banjir di sebagian Kota Martapura Kabupaten Banjar akibat luapan Sungai Martapura berangsur surut.

Tim Pusdalops BPBD Banjar melaporkan di Desa Dalam Pagar
Kecamatan Martapura Timur, ketinggian air turun dari 13 sentimeter menjadi 11 sentineter.  (han/rin/lis)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved