Berita Tanahlaut 

Warga Ngadu ke Bupati Keluhkan Harga Elpiji Melon Mahal, Ini Langkah Pemkab Tala

Distribusi liquified petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram (elpiji melon) hingga kini masih tak stabil, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalim

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/BANYU LANGIT ROYNALENDRA NARESWARA 
UNEG-UNEG - Kalangan warga Tala menyampaikan uneg-uneg kepada Bupati Tala H Rahmat Trianto terkait mahalya harga elpiji melon eceran, Selasa (25/3/2025).  Distribusi liquified petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram (elpiji melon) hingga kini masih tak stabil, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Distribusi liquified petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram (elpiji melon) hingga kini masih tak stabil, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel)

Catatan media ini, Kamis (27/3/2025), berdasarkan penuturan sejumlah warga, masih kerap tak kebagian elpiji melon di pangkalan.

Sedangkan ketika membeli elpiji melon secara eceran, harganya lumayan mahal hingga lebih dari dua kali lipat HET (Harga Eceran Tertinggi) di Tala yang hanya Rp 19 ribu. Harga eceran ada yang tembus hingga Rp 40 ribu.

Keluhan terkait elpiji melon tersebut disampaikan langsung oleh kalangan warga kepada Bupati Tala H Rahmat Trianto saat mereka antre membeli elpiji melon di lokasi pasar murah di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari,  Selasa siang kemarin. 

Baca juga: Puluhan Kali Panen Sayuran Hidroponik, Ini  Upaya SMPN 1 Satui Raih Adiwiyata Nasional

Baca juga: Perpisahan yang Membuat Beban

Saat itu Bupati menyambangi stand elpiji melon dan memberikan diskon ekstra Rp 5.000 sehingga harga per tabung hanya Rp 14 ribu.

Warga sangat antusias dan berterimakasih kepada Bupati. Sekaligus mereka menyampaikan kepada orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini tentang seringnya tak kebagian saat hendak membeli elpiji melon di pangkalan.

Mereka mengeluh karena ketika kemudian terpaksa membeli elpiji melon eceran namun harganya cukup mahal yakni Rp 30 hingga Rp 40 ribu.

Harapan besar pun mereka sandaran kepada Bupati untuk mengatasi persoalan yang telah terjadi sejak lama tersebut. Pasalnya elpiji melon menjadi kebutuhan dasar.

Bupati Tala H Rahmat Trianto mengatakan permasalahan tersebut menjadi masukan berharga baginya, menjadi koreksi bagi pemerintahannya.

"Saat ini gas (elpiji melon) di Tala memang tidak hanya langka, tapi harganya tidak stabil sebagaimana disampaikan masyarkat. Ada yang Rp 42 ribu, Rp 30 ribu, Rp 22 ribu," sebutnya.

Ia mengatakan akan pemerintahannya akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait mengenai cara pendistribusian  dan penggunaan elpiji melon tersebut dapat tepat guna. 

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved