Berita Tanahlaut
Warga Ngadu ke Bupati Keluhkan Harga Elpiji Melon Mahal, Ini Langkah Pemkab Tala
Distribusi liquified petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram (elpiji melon) hingga kini masih tak stabil, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalim
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Distribusi liquified petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram (elpiji melon) hingga kini masih tak stabil, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel)
Catatan media ini, Kamis (27/3/2025), berdasarkan penuturan sejumlah warga, masih kerap tak kebagian elpiji melon di pangkalan.
Sedangkan ketika membeli elpiji melon secara eceran, harganya lumayan mahal hingga lebih dari dua kali lipat HET (Harga Eceran Tertinggi) di Tala yang hanya Rp 19 ribu. Harga eceran ada yang tembus hingga Rp 40 ribu.
Keluhan terkait elpiji melon tersebut disampaikan langsung oleh kalangan warga kepada Bupati Tala H Rahmat Trianto saat mereka antre membeli elpiji melon di lokasi pasar murah di halaman Stadion Pertasi Kencana, Pelaihari, Selasa siang kemarin.
Baca juga: Puluhan Kali Panen Sayuran Hidroponik, Ini Upaya SMPN 1 Satui Raih Adiwiyata Nasional
Baca juga: Perpisahan yang Membuat Beban
Saat itu Bupati menyambangi stand elpiji melon dan memberikan diskon ekstra Rp 5.000 sehingga harga per tabung hanya Rp 14 ribu.
Warga sangat antusias dan berterimakasih kepada Bupati. Sekaligus mereka menyampaikan kepada orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini tentang seringnya tak kebagian saat hendak membeli elpiji melon di pangkalan.
Mereka mengeluh karena ketika kemudian terpaksa membeli elpiji melon eceran namun harganya cukup mahal yakni Rp 30 hingga Rp 40 ribu.
Harapan besar pun mereka sandaran kepada Bupati untuk mengatasi persoalan yang telah terjadi sejak lama tersebut. Pasalnya elpiji melon menjadi kebutuhan dasar.
Bupati Tala H Rahmat Trianto mengatakan permasalahan tersebut menjadi masukan berharga baginya, menjadi koreksi bagi pemerintahannya.
"Saat ini gas (elpiji melon) di Tala memang tidak hanya langka, tapi harganya tidak stabil sebagaimana disampaikan masyarkat. Ada yang Rp 42 ribu, Rp 30 ribu, Rp 22 ribu," sebutnya.
Ia mengatakan akan pemerintahannya akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait mengenai cara pendistribusian dan penggunaan elpiji melon tersebut dapat tepat guna.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)
Alami Luka Berat, Ini Kondisi Kades di Kecamatan Batuampar Tanahlaut yang Alami Kecelakaan |
![]() |
---|
Festival Layang-layang Dandang di Tanahlaut Sukses Masuk Muri, Sekaligus Catat Rekor Dunia |
![]() |
---|
Enam Jabatan Teras Pemkab Tala Lowong, Sekda Targetkan Desember Terisi Melalui Mekanisme Ini |
![]() |
---|
Diarak Berbagai Elemen Masyarakat, Ini Serunya Kirab Bendera Merah Putih Puluhan Meter di Tanahlaut |
![]() |
---|
Keseruan Agustusan di Gunungraja Tanahlaut, Suami Rias Istri Hasilnya Seheboh Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.