Wartawan Online Banjarbaru Meninggal

Tak Hanya Kondisi Rahim, Tubuh Juwita Jurnalis Banjarbaru Usai Dibunuh Oknum TNI AL Kuak Fakta Lain

Kasus pembunuhan Juwita, seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan oleh Jumran anggota TNI AL masih jadi sorotan.

|
Editor: Murhan
banjarmasinpost.co.id/aya sugianto
AKSI JUSTICE FOR jUWITA - Aksi Kamisan Tuntut keadilan untuk Jurnalis Juwita di Titik Nol Banjarbaru, kamis (3/4/2025). Tak Hanya Kondisi Rahim, Tubuh Juwita Jurnalis Banjarbaru Usai Dibunuh Oknum TNI AL Mengungkap Fakta Lain. 

Ia mendorong penyidik melakukan uji laboratorium forensik untuk mendalami hal ini.

"Volume cairan putih di area kemaluan cukup banyak, ada apa ini? Apakah mungkin pelaku lebih dari satu atau seperti apa, nanti penyidik yang mendalami dan mengungkap fakta ini," tutur Pazri.

Harus Selesai 200 Hari

Sementara, pasca menggelar aksi Solidaritas untuk Jurnalis Juwita di tugu Nol Kilometer Banjarbaru, massa lintas organisasi pun gerak cepat gelar evaluasi umum. 

Kordinator Aksi, Suroto kepada Banjarmasinpost.co.id, jumat, (04/04/2025) mengatakan hasil evaluasi ada harapan dan langkah lanjutan pasca aksi bersama kemarin. 

"Pertama-tama kami mengapresiasi bahwa yang hadir kemarin lebih dari target dan Alhamdulillah banyak aktivitas perempuan juga berhadir dan menyampaikan orasi," ujarnya. 

Suroto mengatakan sebagai harapan, kawan-kawan minta tetap fokus kawal kasus ini hingga tuntas. 

"Kawan-kawan juga meminta agar aksi ini bisa disebarluaskan melalui media sosial dan jejaring lain. Khusus untuk yang di daerah bisa melakukan aksi simbolik terkait kasus Juwita," jelasnya. 

Suroto mengatakan hasil evaluasi memang diminta kasus ini ditargetkan selesai dalam 200 hari.

"Targetnya seperti itu, tapi kita akan terus mendesak agar lebih cepat lebih baik," ujarnya. 

JURNALIS JUWITA - Aksi Kamisan Tuntut keadilan untuk Jurnalis Juwita di Titik Nol Banjarbaru, Kamis (4/4/2025).
JURNALIS JUWITA - Aksi Kamisan Tuntut keadilan untuk Jurnalis Juwita di Titik Nol Banjarbaru, Kamis (4/4/2025). (Banjarmasinpost.co.id/Aya Sugianto)

Ia pun mengakui desakan itu akan terus dilakukan agar tidak ada potensi atau ruang untuk penyelewengan fakta.

"Kita kawal, awasi dan kontrol kasus ini dengan ketat," jelasnya. 

Ia mengatakan untuk aksi selanjutnya, akan dilaksanakan diskusi Publik. Diagendakan Minggu depan dengan mengundang pakar hukum dan pengamat. 

"Selain itu, aksi mingguan akan tetap dilaksanakan untuk tetap menjaga momentum. Sedangkan mobilisasi massa untuk aksi lanjutan melalui koordinasi BEM se-Kalsel," pintanya. 

Ia mengatakan selain itu akan dilakukan pemasangan spanduk di tempat strategis agar menarik perhatian publik. 

"Untuk aksi selanjutnya, Framing isu lebih jelas, yakni menyoroti fakta temuan sperma di rahim korban dan juga akan dilakukan penggalangan dana yang transparan untuk mendukung pergerakan," tegasnya. 

Narasi yang akan digunakan untuk aksi selanjutnya, kata Suroto yakni "Usut Kasus Ini Transparan" dan "Seret ke Pengadilan Sipil, Jangan ke Pengadilan Militer". 

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved