Nasional

Jurnalis Online Asal Palu Ditemukan Meninggal di Hotel di Jakbar, Hasil Autopsi: Infeksi Paru-paru

Seorang jurnalis media online berinisial SW (33) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam.

Editor: Rahmadhani
pos kota
DITEMUKAN MENINGGAL - Ilustrasi. Seorang jurnalis media online berinisial SW (33) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang jurnalis media online berinisial SW (33) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4/2025) malam.

Korban ditemukan tewas dengan luka lebam di tubuhnya.

Polisi mengungkap hasil autopsi sementara terkait kasus tewasnya jurnalis asal Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) bernama Situr Wijaya (32) yang jasadnya ditemukan di kamar salah satu hotel di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), pada Jumat (4/4/2025).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa berdasarkan hasil autopsi sementara, paru-paru Situr Wijaya mengalami infeksi.

Ade Ary mengatakan menurut dugaan dokter, infeksi tersebut adalah penyakit tuberkulosis (TBC).

"Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru (dugaan dokter yakni penyakit TBC)," ujar Ade Ary dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

Ade Ary mengatakan hasil autopsi sementara itu akan dipastikan lagi lewat hasil pemeriksaan lanjutan.

"Guna memastikannya, menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi," jelasnya.

Baca juga: Raih Doktor di Jepang, EM Guru Besar Farmasi UGM Resmi Dipecat karena Skandal Pelecehan Mahasiswi

Baca juga: Joget Velocity di Pusara Makam Orangtua, Aksi Satu Keluarga Tuai Kecaman Warganet Dinilai Tak Pantas

Selain itu, hasil autopsi juga menunjukkan adanya perlengketan hebat di paru-paru kanan korban yang menandakan adanya infeksi paru-paru.

"Paru-paru kanan terdapat perlengketan hebat pada hampir seluruh permukannya ke dinding dada (tanda adanya infeksi paru)," kata Ade Ary.

Tak cuma itu, ditemukan pula luka lecet di bibir yang diduga akibat kekerasan tumpul.

Namun, Ade Ary menjelaskan luka tersebut diduga bukan akibat penganiayaan tetapi karena jatuh ke lantai.

"Luka lecet pada bibir akibat kekerasan tumpul (diduga karena jatuh membentur lantai," katanya.

Sementara, terkait memar pada bagian tubuh diduga akibat lebam mayat.

Selain itu, Ade Ary juga mengungkapkan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada jasad Situr Wijaya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved