Berita Viral
Viral Arak-arakan Pasangan Pengantin di Bawah Umur di Lombok, Gestur saat di Pelaminan Tuai Sorotan
Arak-arakan pernikahan sepasang pengantin di bawah umur yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat viral
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Dunia maya kembali dihebohkan dengan pernikahan sepasang pengantin di bawah umur yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kedua pengantin tersebut adalah R (16) dan sang istri Y (15) yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Pernikahan keduanya diselenggarakan dengan pesta meriah dan dihadiri oleh anggota keluarga serta para tamu.
Dalam video yang diunggah akun @mudsos_rame Jumat (23/5/2025) tampak kedua pengantin diarak dengan menggunakan pakaian pengantin khas Lombok yakni pegon untuk mempelai pria dan lambung untuk mempelai wanita.
Iring-iringan pengantin tersebut dikenal sebagai tradisi Nyongkolan dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Lantaran usianya yang masih muda, ulah kedua pengantin saat berada di pelaminan pun menuai sorotan.
Baca juga: Viral Perjuangan Petugas Disdukcapil Wonogiri Ambil Foto ODGJ untuk E-KTP, Kejar Sampai ke Jalanan
Baca juga: Mengenang Tragedi Jumat Kelabu 23 Mei 1997, Masjid Noor Masih Ramai, Hotel A Kian Terbengkalai
Tampak mempelai wanita yang berteriak-teriak memanggil sang ibu untuk meminta diambilkan minum.
Saat diajak berfoto, mempelai wanita juga sempat mengangkat kedua tangan membentuk tanda metal hingga berusaha diturunkan oleh seorang perempuan yang diduga adalah pihak keluarga,
Namun viralnya pernikahan kedua pasangan pengantin yang masih berada di bawah umur ini pun memicu rasa prihatin warganet.
* Tingginya Pernikahan di Bawah Umur di Lombok
Pernikahan anak yang ada di Lombok Barat (Lobar) dinilai masih tinggi, walaupun kian menurun dari tahun sebelumnya.
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Barat, H Ilham menyebut faktor ekonomi menjadi hal mendasar penyebab pernikahan anak di Lombok Barat.
"Faktor kemiskinan menjadi salah satunya," kata Ilham saat ditemui usai pertemuan dengan PLAN International, di Kantor Bupati pada Rabu (29/5/2024).
Efek domino dari kemiskinan ini berujung pada pernikahan anak yang dianggap sebagai jalan keluar. Oleh karena itu apapun program yang dilakukan pemda adalah untuk menurunkan kemiskinan.
"Seperti Pemda membangun Rumah Sakit, agar masyarakat sehat dan produktif. Agar dapat bekerja dan menurunkan kemiskinan. Begitu juga dengan membangun sekolah. Agar masyarakat terdidik dan memiliki jasa yang lebih baik, hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.
Viral Penampakan Rumah Unik Penuh Kaligrafi di Martapura, Bernuansa Warna-warni |
![]() |
---|
Viral Kondisi Memprihatinkan Jembatan di Barito Timur, Warga Terpaksa Melintas Meski Kondisi Ambruk |
![]() |
---|
Kondisi Jembatan Pulau Telo Penghubung Kalsel-Kalteng Diduga Alami Abrasi, Warganet Kuak Ada Retakan |
![]() |
---|
Modal Kuat Sosok Viral Salsa Erwina Hutagalung yang Berani Tantang Debat Anggota DPR Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Rekam Jejak dan Duduk Perkara Dugaan KDRT Ustadz Evie Effendi: Dilaporkan Ludahi Anak Perempuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.