Kota Banjarmasin
Buaya Agresif Mulai Muncul di Sungai Banjarmasin, Warga Diminta Waspada Setiap Saat
Ketua Animal Rescue Banjarmasin drh Annang Dwijatmoko S menyampaikan keprihatinannya mengenai fenomena kemunculan buaya di aliran sungai yang dekat
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
BANJARMSINPOST.CO.ID-Ketua Animal Rescue Banjarmasin drh Annang Dwijatmoko S menyampaikan keprihatinannya mengenai fenomena kemunculan buaya di aliran sungai yang dekat dengan permukiman warga.
Sejak awal 2025, pihaknya menerima empat laporan temuan buaya di Banjarmasin.
Menurutnya, salah satu pemicu utama hal ini adalah kerusakan habitat alami buaya yang menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan di wilayah asalnya.
“Iya… habitatnya rusak, lokasi mencari makannya sudah tidak ada. Akhirnya dia mengikuti aliran sungai untuk mencari tempat sumber makanan baru,” kata Annang, Sabtu (5/7).
Baca juga: Animal Rescue Banjarmasin Sebut Anak Buaya Ditemukan di Sungai Kuin Itu Hasil Jual Beli
Baca juga: Berniat Jaring Ikan, Warga Kuin Selatan Banjarmasin Barat Ini Justru Temukan Anak Buaya
Fenomena ini, menurut Annang, perlu menjadi perhatian bersama karena menimbulkan risiko bagi keselamatan warga dan hewan peliharaan. Ia menegaskan buaya yang masuk ke wilayah penduduk bukan semata karena agresif, tapi karena terdesak untuk bertahan hidup.
“Bisa sampai ke area permukiman yang mana mungkin ada sumber makanannya seperti ternak masyarakat, hewan-hewan peliharaan, atau hewan lain yang masuk sebagai sumber makanan buaya,” terang Annang.
Animal Rescue Banjarmasin bersama sejumlah instansi, termasuk Polairud, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta dinas terkait lainnya, terus berkoordinasi dalam menangani kasus-kasus ini. “Animal Rescue Banjarmasin bekerja sama dengan pihak-pihak terkait mengimbau agar masyarakat selalu waspada ketika beraktivitas di sungai dan segera melaporkan jika terlihat kemunculan buaya,” ujarnya.
Pihaknya juga menekankan pentingnya pelaporan dini dari masyarakat agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan aman. Selain itu, kesadaran lingkungan dan konservasi habitat menjadi faktor penting yang perlu mendapat dukungan jangka panjang.
Annang berharap masyarakat tidak mengabaikan tanda-tanda kemunculan satwa liar di lingkungan sekitar. Ia juga mengingatkan untuk tidak mengambil tindakan sendiri yang dapat membahayakan diri dan hewan tersebut.
“Selalu waspada dan hati-hati terhadap satwa liar saat beraktivitas di aliran sungai. Laporkan segera jika mendapati kemunculan satwa buas dan berbahaya. Dan yang terakhir, jangan tergiur untuk melakukan transaksi jual beli terhadap satwa yang dilindungi oleh undang-undang,” pesan Annang.
Animal Rescue Banjarmasin selalu terbuka bagi masyarakat yang ingin melapor atau mencari informasi lebih lanjut terkait satwa liar. Upaya perlindungan dan konservasi hanya bisa berhasil bila didukung oleh kesadaran kolektif seluruh lapisan masyarakat. (sai/sul)
Dukung Program Inklusi di Banjarmasin, Dinsos Rencanakan Bentuk Karang Taruna Disabilitas |
![]() |
---|
Video Promosi Wisata Banjarmasin Menuai Kritik, kadisbudpar Ajak Penggiat Seni Berkontribusi |
![]() |
---|
Razia Lalu Lintas di Jalan Pengeran Hidayatullah Banjarmasin Jaring 10 Pengendara |
![]() |
---|
GSB Berkolaborasi dengan Bilik Bersenyawa Hadirkan Karya Terbaru South Borneo Squad Gen 2 |
![]() |
---|
Kursi Pimpinan SKPD Kosong Akhirnya Terisi, Wali Kota Ibnu Sina Lantik Tiga Kepala Dinas Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.