Piala Dunia Antaklub 2025

Xabi Alonso Temukan Kelemahan Fatal Real Madrid Usai Dihabisi PSG, Bellingham Cs Tak Sabar Dibantai

Pelatih Xabi Alonso menemukan kelemahan fatal dari Real Madrid setelah dihancurkan Paris Saint-Germain (PSG) di Piala Dunia Antarklub 2025.

Editor: Murhan
FIFA Club World Cup
KALAH - Ekspresi pelatih Real Madrid, Xabi Alonso setelah timnya dibantai 4-0 oleh PSG dalam laga semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, Kamis (10/7/2025). Foto diambil dari website FIFA Club World Cup pada Kamis, 10 Juli 2025. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pelatih Xabi Alonso menemukan kelemahan fatal dari Real Madrid setelah dihancurkan Paris Saint-Germain (PSG).

Diketahui, PSG membantai Real Madrid dengan skor mencolok 4-0 dalam pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, Kamis (10/7/2025).

Ketika babak pertama belum genap 10 menit, PSG sudah unggul 2-0 lewat gol Fabian Ruiz (6') dan Ousmane Dembele tiga menit berselang. 

Dua gol tersebut berawal dari kesalahan pemain bertahan Real Madrid.

PSG mampu menambah keunggulan pada menit 24 lewat sontekan Fabian Ruiz, dan tambahan satu gol dari Goncalo Ramos dalam 10 menit terakhir Waktu normal (87').

PSG seakan memberi pelajaran berharga untuk Real Madrid. 

Baca juga: Xabi Alonso Sudah Miliki Rencana Suksesi Rodrygo di Real Madrid, Mengejutkan Tapi Masuk Akal

Absennya Dean Huijsen karena hukuman kartu merah membuat Asensio main sebagai starter dan Valverde Kembali ke posisi bek sayap.

Perubahan yang terjadi di lini pertahanan Real Madrid di bawah asuhan Xabi Alonso dalam pertandingan ini menggambarkan betapa banyak kelemahan mereka.

Terutama dalam 10 menit pertama yang mematikan. Dua gol hanya dalam tempo 5 menit.

Dua kesalahan fatal pemain bertahan Los Blancos dibayar mahal dengan gol lawan. 

Tidak hanya itu, mentalitas pun harus terenggut karena dominasi yang begitu kuat oleh anak asuh Luis Enrique.

"Awal pertandingan sangat penting," kata Alonso dikutip Managing Madrid.

"Kami menghadapi lawan yang tangguh, dan keadaan menjadi sangat sulit setelah ke-10. PSG bermain dengan baik," sambungnya.

"Kami mengalami penurunan yang nyata dan kuat saat tertinggal 2-0, dan kami tahu bahwa untuk memulihkan ketenangan kami di lapangan dalam konsisi seperti itu tidak mudah," tambahnya.

Jude Bellingham dan kolega kehilangan kesabaran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved