Kabar Kaltim
Rakit Sendiri Mesin Giling Daging, Usaha Pasutri di Kampung Timur Balikpapan Ini Makin Laris
Rakit sendiri mesin giling daging, usaha pasutri di Kampung Timur Balikpapan kini makin laris
BANJARMASINPOST.CO.ID, BALIKPAPAN – Rakit sendiri mesin giling daging, usaha pasangan suami istri, Sutrisno (40) dan Siti Aisyah (35) di Kampung Timur Balikpapan kini makin laris.
Yang menarik, mesin penggiling yang mereka gunakan adalah hasil rakitan sendiri. Sutrisno, yang sebelumnya bekerja sebagai mekanik, memanfaatkan keahliannya untuk membangun alat produksi ini secara mandiri.
“Saya dulu kerja sebagai mekanik. Jadi waktu mulai usaha ini, mesin penggilingnya saya rakit sendiri. Karena basic-nya memang di situ,” ucap Sutrisno yang terlihat sedang membersihkan mesin saat ditemui.
Bakso sudah menjadi makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia.
Baca juga: Simpan Sabu di Kantong Celana, Pria 53 Tahun di Pemurus Luar Banjarmasin Ini Ditangkap Polisi
Baca juga: Kobaran Api Gegerkan Banua Lawas Tabalong, Satu Buah Rumah Hangus Terbakar
Bahkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pernah mengaku menyukai makanan bulat berkuah ini saat berkunjung ke Indonesia.
Namun, siapa sangka di balik kelezatan seporsi bakso atau mie ayam yang disajikan, ada proses panjang yang tidak banyak diketahui orang.
Pers berkesempatan melihat lebih dekat aktivitas salah satu tempat penggilingan daging rumahan yang ada di kawasan Kampung Timur, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara.
Adalah pasangan suami istri, Sutrisno (40) dan Siti Aisyah (35), yang mengelola usaha penggilingan daging sejak Desember 2022.
Berlokasi tak jauh dari pemukiman warga, usaha ini perlahan mulai dikenal, terutama oleh pedagang dan ibu rumah tangga di sekitarnya.
“Kalau hari biasa yang datang sekitar 10 sampai 15 orang, kebanyakan ibu-ibu dan pedagang sekitar. Tapi kalau hari libur bisa sampai 20 orang,” kata Siti Aisyah saat ditemui di tempat usahanya, Senin (5/8/2025).
Namun yang paling sibuk, lanjutnya, adalah saat momen keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Permintaan bisa naik hingga 300 persen.
“Kalau Idul Fitri biasanya dua minggu sebelum lebaran sudah ramai. Tapi kalau Idul Adha, hampir tiap hari ramai terus. Pernah sehari sampai 100 kilogram daging digiling,” ujarnya.
Jam operasional pun menyesuaikan situasi. Normalnya, mereka buka dari pukul 07.00 hingga 12.00 Wita. Namun saat ramai, pekerjaan bisa berlanjut hingga sore bahkan menjelang malam.
Harga jasa penggilingan pun relatif terjangkau. Biaya penggilingan standar hanya Rp10.000 per kilogram, belum termasuk bumbu.
Jika pelanggan ingin sekalian dibuat jadi pentolan (bakso mentah) lengkap dengan bumbu, biaya minimal untuk dua kilogram daging adalah Rp80.000.
Kecelakaan Tunggal di Balikpapan, Bus Tabrak Pohon Hingga Masuk Jurang |
![]() |
---|
Awalnya Dituduh Ambil Solar Perusahaan, Pria di Samarinda Kaltim Ini Dikeroyok Empat Orang |
![]() |
---|
Transaksi Antar Provinsi, Ini Cara tak Biasa Kurir Narkoba di Balikpapan Kelabuhi Petugas |
![]() |
---|
Tujuh Kasus Besar Peredaran Narkoba dalam Tiga Pekan Terakhir Diungkap Polda Kaltim |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Akhirnya Tetapkan Sopir Travel Diduga Jadi Pemodal Bom Molotov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.