Religi

Hukum Percaya dan Kerjakan Amalan Rebo Wekasan, Simak Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menerangkan hukum mengerjakan amalan-amalan yang ada di bulan Safar termasuk amalan Rebo Wekasan.

Editor: Mariana
kanal youtube Al-Bahjah TV
REBO WEKASAN - Buya Yahya menerangkan amalan-amalan yang ada di bulan Safar termasuk amalan Rebo Wekasan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menerangkan hukum mengerjakan amalan-amalan yang ada di bulan Safar termasuk amalan Rebo Wekasan.

Diterangkan Buya Yahya, umat muslim sebaiknya mengerjakan amalan yang bersumber dari Alquran dan hadits.

Buya Yahya pun menuturkan adanya amalan yang berkembang di kalangan masyarakat di daerah tertentu misalnya Rebo Wekasan, yang tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW atau bukan anjuran Rasulullah SAW.

Sebagaimana diketahui, saat ini masih berada di bulan Safar 1447 Hijriyah, bulan kedua dalam sistem kalender Islam.

Buya Yahya menjabarkan ada sejumlah amalan yang bisa dilaksanakan di bulan Safar sebagaimana di bulan-bulan lainnya, misalnya membaca Alquran.

Baca juga: Rio Ferdinand Sebut Bintang Arsenal Cesc Fabregas Muda Bakat Terbaik Sejak Wayne Rooney

Baca juga: Update Dugaan Percobaan Penculikan Siswi SMPN di Kandangan HSS, Pihak Sekolah Buka Fakta Baru

"Kalau ada amalan lainnya misal baca Yassin, baca doa, sedekah di bulan Safar agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah atau boleh-boleh saja dilakukan, tak hanya dibaca saat rebo wekasan, tapi setiap saat boleh dilakukan," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Selain itu, saat membaca surah Yassin boleh mengulang-ulang beberapa ayat, misalnya "Salaamun qoulam mirrobbirrohim" sebanyak tiga kali.

Amalan lainnya yakni shalat malam, sebanyak-banyaknya jumlah rakaat yang dilakukan adalah sah.

Namun afdholnya melakukan shalat malam dua rakaat sekali salam, namun bagi yang melakukan empat dan enam rakaat tetap sah.

"Apakah ada shalat tolak bala, yang benar adalah shalat hajat untuk menolak bala, berapapun rakaatnya setelah shalat membaca doa dijauhkan dari marabahaya, atau saat sedekah diniatkan untuk menolak bala, sah," ucap Buya Yahya.

Karena itu, tidak perlu menghujat amalan-amalan itu. Yang terpenting adalah tidak melakukan kebohongan misalnya mimpi bertemu Nabi SAW.

Selagi tidak bertentangan dalam Islam dan tidak dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW maka boleh-boleh saja.

Terkait amalan rebo wekasan, Buya Yahya menegaskan amalan yang seringkali tersebar di bulan Safar itu bukan bersumber dari hadist Nabi SAW.

"Tidak boleh mengatakan itu dari Nabi sama artinya dengan dusta, kalau memang ada seorang yang shaleh, alim, tidak tampak pada dirinya kemaksiatan kemudian mengucapkan amalan itu, mungkin bisa benar, tapi itu berupa ilham," ujar Buya Yahya.

Ia menambahkan Allah memberikan ilham kepada seseorang yang kemudian diketahui dan diamalkan oleh orang tersebut.

Meski demikian, ilham yang dimaksud tidak wajib dipercayai. Kendati ilham wali sekalipun tak wajib dipercayai.

"Namun bagi orang yang ingin mempercayai boleh, misalnya anjuran banyak membaca doa karena diyakini bakal ada musibah yang datang di suatu tempat," papar Buya Yahya.

Terkait hal demikian hendaknya berhusnudzon atau berprasangka baik yang mana hal itu adalah ilham dari para ulama di waktu tertentu bakal banyak musibah. Soal ini boleh dipercayai ataupun tidak.

Mengingkari hal demikian adalah tidak berbahaya bagi kaum muslim, yang berbahaya itu su'ul adzab kepada orang shaleh atau alim ulama.

Niat Sholat Malam

1. Sholat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”

2. Niat Sholat Witir

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat sholat Witir:

Niat sholat Witir Sendiri Satu Rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnat Witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

Niat sholat Witir Sendiri Dua Rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."

Niat sholat Witir Sendiri Tiga Rakaat Sekaligus

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ

Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah sholat Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."

(Banjarmasinpost.co.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved