Berita Banjarmasin

Menteri LH Ingatkan Ancaman Karhutla hingga September, Minta Gubernur Edukasi Warga

Ini kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, saat pimpin apel Kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutl)

Banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi
MENTERI LH - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq diwawancara awak media usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lapangan Sepak Bola Lanud Sjamsudin Noor, Banjarbaru, Kamis (7/8/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq memperingatkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan belum berakhir.

Ia menyebut, sebagian besar kebakaran justru terjadi di lahan milik masyarakat, bukan di kawasan hutan.

“Data kami menunjukkan lebih dari 60 bahkan 80 persen titik kebakaran berada di luar kawasan hutan, yakni di lahan warga yang masih beraktivitas,” ujar Hanif, usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lapangan Sepak Bola Lanud Sjamsudin Noor, Banjarbaru, Kamis (7/8/2025).

Hanif menyampaikan pesan Presiden RI agar kewaspadaan terus ditingkatkan hingga September. Sebab, cuaca panas masih akan berlangsung, khususnya di wilayah bagian timur Kalsel seperti Tanah Bumbu, Kotabaru, dan sebagian Tanah Laut.

Baca juga: Kata Saksi Mata Kebakaran SPKT Polres Banjarbaru Kalsel, Cium Bau Kabel Hangus dan Dengar Ledakan

Baca juga: Update Kebakaran Gedung SPKT Polres Banjarbaru Kalsel, Kapolres: Pelayanan Kami Alihkan

Hanif mengapresiasi kondisi lahan Kalsel yang masih cukup basan dan relatif aman dari kebakaran besar.

Namun, ia tetap meminta kewaspadaan, terutama terkait kebiasaan pembakaran lahan oleh masyarakat untuk bertani dan berkebun.

“Tanah kita masih basah, jadi kecil kemungkinan terbakar sendiri. Artinya, ada campur tangan manusia. Saya minta Pak Gubernur dan Forkopimda terus beri edukasi agar warga tidak membakar lahan,” tegasnya.

Untuk mendukung perubahan pola budidaya pertanian, Hanif juga mendorong pemerintah daerah memberikan bantuan peralatan olah tanah, sehingga petani bisa menghindari metode bakar.

Selain itu, ia turut menyoroti kemunculan asap dari sejumlah stockpile batu bara di pinggir jalan.

Menurutnya, ada setidaknya tiga stockpile yang terpantau mengeluarkan asap karena material mudah terbakar.

“Ini bukan karhutla, tapi tetap jadi perhatian. Akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

Apel diikuti Gubernur Kalsel Muhidin dan jajaran Forkopimda.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved