BPost Cetak

Mahasiswi Ini Beri Makan Kucing Jalanan Setiap Hari, Fatimah Goreng Ikan Khusus untuk si Meong

Penulis: Achmad Maudhody
Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjarmasinpost Edisi, Senin (24/2/2020).

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak sekitar pukul 07.00 Wita, Fatimah Sri Wati, yang merupakan mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Banjarmasin, beranjak dari rumah di Jalan Sutoyo S.

Bukan langsung ke kampus, Fatimah, yang membawa kantong plastik besar berisi campuran nasi dan ikan, menuju beberapa lokasi di seputar Kota Banjarmasin

Tiba di titik pertama di Jalan Mulawarman, kedatangan Fatimah langsung diserbu kucing liar yang seakan sudah menanti kedatangannya. Setelah dikelilingi para kucing, Fatimah membagikan segenggam campuran nasi dan lauk.

Selesai, Fatimah menuju Jalan Kamboja dan Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin untuk lakukan hal yang sama. Bahkan di waktu-waktu tertentu, Fatimah memberikan makan meong liar di lokasi lainnya seperti Pasar Sudimampir bahkan sekitar Duta Mall, yang cukup jauh dari rumahnya.

Kehidupan Lina Saat Asingkan Diri di Pesantren Usai Cerai dari Sule Sebelum Nikahi Teddy Diungkap

Foto Ashanty Dipeluk Pria Ganteng Ini Bikin Anang Bereaksi Begini, Aurel Hermansyah: Bunda Ya Allah!

Cerita Darwanto Selamatkan Anak Pramuka Hanyut di Sungai Sempur, Langsur Cebur Dengar Teriakan

Keberhasilan Nadim Ditentukan Ini, Merdeka atau Budak?

Hal inilah yang biasa dilakukan Fatimah setiap hari sebelum memulai kuliah. Kebiasaan ini dilakukannya kurang lebih dua tahun belakangan. Ini didasari rasa kasihan melihat kucing jalanan dalam kondisi kurus dan sakit.

Bahkan tak jarang ia membawa pulang kucing liar yang sakit untuk dirawat. Total, ada sepuluh kucing yang tadinya berkeliaran di jalan menjadi peliharaan Fatimah di rumah.

Kebiasaan tersebut diturunkan dari sang ibu. “Mama juga begitu, sering kasih makan kucing. Kasihan kalau melihat mereka kurus, kelaparan dan sakit,” kata Fatimah.

Setiap hari, ia dan sang ibu rela bersusah payah memasak dan menyiapkan nasi serta lauk khusus untuk dibagikan kepada kucing liar di jalanan.

Walau untuk kucing, Fatimah dan sang ibu tak sembarangan memberi makan. Pasalnya, nasi yang diberikan adalah nasi baru yang dimasak subuh.

Ikan sebagai campuran nasi pun merupakan ikan segar yang biasanya diolah dengan cara digoreng. Ada beberapa jenis ikan yang biasa digunakan termasuk ikan bandeng, ikan peda dan ikan simbolo. Artinya, makanan yang diberikan kepada kucing-kucing liar tersebut bukan sekadar makanan bekas atau sisa.

Rata-rata setiap hari mereka bisa menghabiskan kurang lebih setengah hingga satu kilogram beras dan berons-ons ikan untuk dimasak dan dicampur dengan nasi lalu dibagikan kepada kucing liar.

Walau tak secara langsung, Fatimah mengaku kebiasannya ini tak jarang membuka pintu rezeki yang memungkinkannya bersama sang ibu terus memberikan makanan kepada kucing liar.

Fatimah Sri Wati, warga Kota Banjarmasin yang menyayangi kucing, Minggu (23/2/2020). (BANJARMASINPOST.CO.ID/ACHMAD MAUDHODY)

Fatimah mengaku awalnya cukup risih karena sering kali diperhatikan orang lain dengan pandangan heran saat melakukan kebiasaannya memberi makan kucing liar di pinggir jalan.

Namun seiring berjalan waktu, menurutnya, orang-orang sudah tak heran dengan hal yang dilakukannya.

Menurut Fatimah, setelah kurang lebih dua tahun menekuni kebiasannya ini, makin banyak orang lain yang mulai melakukan hal serupa.

Pasha Ungu Tiba-tiba Meninggal Dunia Seperti Suami BCL, Ashraf Sinclair Jadi Ketakutan Adelia Pasha

Segarnya Air Pemandian Kolam Belanda Situs Sejarah Peninggalan Belanda di Mandingin Kabupaten Banjar

Asyik Beristirahat di Kamar, Seorang Guru SMK Terpanggang saat Rumahnya Dilalap Si Jago Merah

Halaman
12

Berita Terkini