Religi

Keutamaan Isra Mikraj bagi Umat Muslim, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Penulis: Mariana
Editor: M.Risman Noor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Al Munawwarah, Selasa (10/3/2020).

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, hanya orang yang sudah putus harapnya pada manusia, tidak bergantung kepada siapapun kecuali Allah SWT seperti Rasulullah Muhammad SAW.

Hukum Memperingati Isra Mikraj

Isra' dan Mi'raj (Mikraj) adalah dua peristiwa berbeda. Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah.

Baca juga: Surah Dibaca Shalat Tahajud Diungkap Ustadz Adi Hidayat, Jumlah Rakaat Paling Sedikit 2 Rakaat

Peristiwa Isra, Allah SWT menjalankan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Rasul SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Biasanya Isra' Mi'raj diperingati umat Islam dengan berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah/ceramah.

Di beberapa negara mayoritas Muslim, mereka memperingatinya dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh tidaknya merayakan Isra Miraj. Beberapa bahkan mengatakan bid'ah.

Peringtan Isra Mikraj di Lapas Kelas IIB Banjarbaru bersama Habib Hasan Bin Faruq Al-Kaff, Rabu (10/3/2021) (banjarmasinpost.co.id/Khairil Rahim)

Ustadz Abdul Somad menjelaskan beberapa dalil yang memperbolehkan peringatan Isra' Mi'raj.

"Banyak sekarang masjid yang tidak lagi membuat acara Isra Miraj. Karena takut diberitakan di radio, ditulis di internet, di grup WhatsApp jika Isra Miraj itu bi'dah, maka yang mengundangnya masuk neraka, dan paling panas nerakanya yang ceramah" ujar UAS dikutip dari kanal

UAS menerangkan bahwa isu itu seketika terbantahkan karena dirinya sendiri diundang saat itu oleh Majelis Ulama Indonseia (MUI).

Saat UAS berceramah sejumlah pejabat MUI yang hadir mendengarkan.

"Tanpa capek-capek menyebutkan dalil, dengan adanya mereka di majelis peringatan Isra' Mi'raj adalah legitimasi," ujar Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Tahap Hafal Doa Qunut, Buya Yahya Berikan Solusi Pengganti di Sholat Subuh

Ia pun mengimbau agar pengurus-pengurus masjid tak perlu lagi khawatir dicap bidah untuk membuat acara Isra Miraj.

Halaman
1234

Berita Terkini