Religi

Keutamaan Isra Mikraj bagi Umat Muslim, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Penulis: Mariana
Editor: M.Risman Noor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Al Munawwarah, Selasa (10/3/2020).

BANJARMASINPOST.CO.ID - Peringatan Isra Mikraj bagi umat muslim kurang lebih satu bulan lagi.

Di tahun ini, Isra' Mi'raj bertepatan pada Senin (28/2/2022), 27 Rajab 1443 Hijriyah.

Sebagian masyarakat merayakan peringatan Isra' Mi'raj 2022 dengan melakukan kegiatan keagamaan di mesjid atau surau.

Bagaimana keutamaan Isra' Mi'raj bagi umat Islam?

Baca juga: Rajin Shalat Dhuha, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Keutamaan dan Jumlah Rakaat Shalat

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq, Ibadah Sunah Senilai Ibadah Umrah dan Haji

Isra Mikraj adalah momen perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dalam waktu semalam.

Isra' adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem.

Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa naik kelangit menuju tempat tertinggi, Sidratul Muntaha.

Di Sidaratul Muntaha, Nabi Muhammad menerima perintah shalat lima waktu.

Ketika Nabi Muhammad sampai di langit ketujuh, Nabi Ibrahim mengajarkan zikir yang nantinya menjadi tanaman subur di surga.

Keutamaan Isra' Mi'raj

Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad peristiwa Isra' Mi'raj terjadi setelah meninggalnya 2 sahabat yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib paman Nabi dan Khodijah.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra' Mi'raj salah satunya adalah Nabi hanya bergantung kepada Allah SWT.

Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS menjelaskan keutamaan peringati Isra Mikraj. (CAPTURE YOUTUBE USTADZ ABDUL SOMAD OFFICIAL)

"Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW hanya menggantungkan kepada Allah SWT"

"Makanya orang yang bisa mengatakan "إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Latin: Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahirabbil Alamin

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, hanya orang yang sudah putus harapnya pada manusia, tidak bergantung kepada siapapun kecuali Allah SWT seperti Rasulullah Muhammad SAW.

Hukum Memperingati Isra Mikraj

Isra' dan Mi'raj (Mikraj) adalah dua peristiwa berbeda. Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah.

Baca juga: Surah Dibaca Shalat Tahajud Diungkap Ustadz Adi Hidayat, Jumlah Rakaat Paling Sedikit 2 Rakaat

Peristiwa Isra, Allah SWT menjalankan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Rasul SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Biasanya Isra' Mi'raj diperingati umat Islam dengan berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah/ceramah.

Di beberapa negara mayoritas Muslim, mereka memperingatinya dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh tidaknya merayakan Isra Miraj. Beberapa bahkan mengatakan bid'ah.

Peringtan Isra Mikraj di Lapas Kelas IIB Banjarbaru bersama Habib Hasan Bin Faruq Al-Kaff, Rabu (10/3/2021) (banjarmasinpost.co.id/Khairil Rahim)

Ustadz Abdul Somad menjelaskan beberapa dalil yang memperbolehkan peringatan Isra' Mi'raj.

"Banyak sekarang masjid yang tidak lagi membuat acara Isra Miraj. Karena takut diberitakan di radio, ditulis di internet, di grup WhatsApp jika Isra Miraj itu bi'dah, maka yang mengundangnya masuk neraka, dan paling panas nerakanya yang ceramah" ujar UAS dikutip dari kanal

UAS menerangkan bahwa isu itu seketika terbantahkan karena dirinya sendiri diundang saat itu oleh Majelis Ulama Indonseia (MUI).

Saat UAS berceramah sejumlah pejabat MUI yang hadir mendengarkan.

"Tanpa capek-capek menyebutkan dalil, dengan adanya mereka di majelis peringatan Isra' Mi'raj adalah legitimasi," ujar Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Tahap Hafal Doa Qunut, Buya Yahya Berikan Solusi Pengganti di Sholat Subuh

Ia pun mengimbau agar pengurus-pengurus masjid tak perlu lagi khawatir dicap bidah untuk membuat acara Isra Miraj.

Menurutnya peringatan Isra' Mi'raj boleh dilaksanakan dan dihadiri umat Islam dan itu tidak termasuk bid'ah.

Itu karena dalam peringatan Isra' Mi'raj terdapat lantunan ayat-ayat Alquran, sehingga tidak bertentangan dengan isi Alquran itu sendiri dan hadist.

Selain itu, dalam peringatan Isra' Mi'raj umumnya terdapat tausiyah atau ceramah. Ceramah yang diberikan mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan agama.

"Siapa yang keluar rumah niat menuntut ilmu mencari pelajaran, maka dia sama macam orang berjihad fii sabilillah sampai ia pulang ke rumah, orang-orang yang datang ke majelis ini tetap mengalir pahala jihad sampai pulang ke rumah," ucap UAS.

Amalan Isra Mikraj

Rupanya dalam peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad diajarkan Nabi Ibrahim satu zikir seperti dikutip dari Tribuntimur.com.

Berikut zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mikraj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ

Laa haula walaa quwwata illa billah

Artinya: "Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Baca juga: Cara Rukuk yang Benar dalam Shalat, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keistimewaan Gerakan Shalat

Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, 'Siapa yang bersamamu wahai Jibril?' Ia menjawab, 'Muhammad'.

Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, 'Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas'.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, 'Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?' Ia menjawab, Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah)." (HR. Ahmad, 5: 418)

Hadis ini secara sanad dhaif, namun Syaikh Al-Albani berujar isi hadis itu shahih karena punya berbagai macam penguat.

Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Isra Mikraj sebab dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkini