Ditegaskannya, seseorang yang mengajak untuk berbuat kebaikan dengan mengutarakan kalimat-kalimat yang berasal dari hadist namun sebenarnya tidak ada dalam hadist atau hadist palsu maka orang itu mendapatkan dosa atas perbuatannya.
"Itu tidak boleh, dosa hukumnya meskipun Anda mengajak kepada kebaikan tetapi dengan cara yang salah. Di bulan Rajab seringkali muncul kalimat-kalimat yang dikira hadist padahal bukan hadist. Siapa yang puasa 1 hari di bulan Rajab pahalanya sekian, 2 hari pahalanya sekian, 7 hari dibukakan pintu surga, 8 hari ditutup pintu neraka, ini bukan hadist palsu, tapi palsu banget," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Hal-hal demikian tidak ditemukan dalam hadist manapun, kalimat-kalimat yang berisi anjuran namun tidak perlu menggunakan hadist yang salah.
Hadist yang benar adalah anjuran puasa di bulan-bulan haram, tak hanya bulan Rajab.
Simak video selengkapnya: Klik
Niat Puasa Sunnah
Jenis-jenis puasa yang dianjurkan di bulan Rajab sama dengan bulan-bulan lainnya yaitu Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, dan Puasa Daud.
1. Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Hari Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى