Mereka membawa kue ini dan memberikannya sebagai bentuk persahabatan kepada warga pribumi.
2. Barongsai
Barongsai merujuk kepada sebuah pertunjukkan tarian singa. Sai dalam bahasa Hokkian berarti singa.
Tarian Barongsai dimainkan oleh dua orang penari yang bertindak sebagai singa. Satu orang memegang kepala singa dan satunya lagi menjadi bagian tubuh dan ekor. Ada satu orang lagi yang memegang bola sutra dan Barongsai akan mengejarnya.
Permainan Barongsai ini seperti diberitakan Harian Kompas, Minggu (30/1/2000), merupakan salah satu permaian tertua di dunia.
Ia diperkirakan berasal dari Tiongkok pada era Jwen Chiu pada 475-211 tahun sebelum Masehi di akhir Dinasti Zhou Timur.
Konon Barongsai ini adalah sesosok makhluk fabel yang muncul dari dasar sungai Huang Hoo dengan membawa kitab Pakua untuk mengajarkan rahasia hukum alam semesta kepada manusia agar terbebas dari kebodohan dan mendapatkan pengetahuan.
Binatang tersebut disebut-sebut sebagai Ma Lung Tze. Ma berarti kuda, Lung berarti naga, dan Tze berarti guru. Artinya, kuda berkepala naga yang menjadi guru.
Sebutan Ma Lung Tze ini kemudian menjadi barongsai di Indonesia. Barongsai melambangkan kebajikan yang sempurna, umur panjang, kepatuhan dan rasa hormat kepada orang tua, keturunan yang cemerlang dan pemerintahan yang baik.
Ada tiga jenis barongsai yang dikenal di dunia. Mulai dari Xuang Shi berwarna kuning emas dari Tiongkok Utara, Qing Shi atau singa hijau yang berasal dari Tiongkok Tengah, dan Xing Shi atau singa sadar yang siuman dari tidur yang berasal dari Tiongkok Selatan.
Masing-masing Barongsai memiliki cirinya. Seperti Xuang Shi dengan ciri permainan akrobatik. Ia bermain di atas patok-patok setinggi setengah meter, berdiri susun tiga di atas pundak pemainnya.
Qing Shi mengeluarkan gerakan silat seperti salto, berguling-guling dan sebagainya. Sementara Xing Shi dengan ciri permainan meniru gerakan singa yang sedang bangun tidur, mencuci muka di sungai, kemudian mencari makan dan sebagaianya.
3. Liong
Lain halnya dengan Barongsai, Liong adalah tarian naga yang dimainkan oleh banyak penari yang memegang tongkat di bawah perut naga. Para penari menggerakkan liong layaknya seekor naga.
Melansir Kompas.com, Sabtu (7/2/2020), asal mula Liong ini dari cerita rakyat Tiongkok pada masa Dinasti Han pada 230-180 sebelum Masehi. Huang yang berasal dari dinasi Han menciptakan lambang naga atau Liong ini.