BANJARMASINPOST.CO.ID - Selain shalat fardu, amalan shalat sunat juga hendaknya dilakukan umat muslim.
Shalat sunat rawatib merupakan amalan baik dilakukan mengiringi shalat fardu.
Banyak keutamaan melakukan shalat sunat rawatib dilakukan sebelum maupun sesudah shalat fardu.
Shalat sunat rawatib melengkapi ibadah sahalat fardu.
Baca juga: Keutamaan Bulan Rajab dan Amalan yang Dikerjakan, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan Termasuk Puasa
Baca juga: Hukum Bayar Utang Puasa Orang Sudah Meninggal Dunia, Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, solat Sunat Rawatib adalah solat sunnah yang waktunya tersusun rapi berurutan dengan salat fardhu.
Disebut rawatib karena teriring langsung dengan solat fardhu dan melengkapi solat fardhu.
Salat sunah Rawatib, terletak sebelum atau setelah salat Fardhu.
Jumlah solat sunnah rawatib adalah 12 rakaat solat.
Hal itu berdasarkan hadits riwayat At Tirmidzi nomor hadits 414 yang diriwayatkan Ummu Habibah RA.
Hadits itu menyatakan, barangsiapa yang solat 12 rakaat yang mengiringi solat fardhu siang dan malam, 4 rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelah zuhur, kemudian dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum subuh.
"Siapa yang konsisten mengerjakan ini sebelum dia wafat, kata Nabi SAW, akan dibalas kerja kerasnya ini oleh Allah SWT dengan dibangunkan satu rumah untuknya di surga," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ummu Habibah ketika mendengar kalimat Nabi SAW ini maka berkata kepada dirinya, "Saya nggak akan pernah tinggalkan ini selama hidup saya,".
Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Subuh
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatash-shubhi rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'aala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala
Niat Shalat Sunnah Qobliyyah Dzuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatazh-zhuhri rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala.
Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Dzuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnataz-zhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala
Baca juga: Niat Shalat Sunnah Rawatib Sebelum Sholat Subuh, Simak Keutamaan dan Tata Caranya
Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Maghrib
اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"
Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Isya
اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala
Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, dalam satu haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, siapa yang melaksanakan solat 12 rakaat sehari semalam dibangun untuknya satu tempat di syurga.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, solat 12 rakaat sehari semalam dari mulai terbit fajar sampai tenggelam matahari sampai terbit lagi, dibangunkan untuknya satu tempat di dalam syurga.
"12 rakaat itu hanya qabliyah dan ba’diyah saja. 4 rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelah zuhur. Dua rakaat setelah maghrib, setelah isya, dua rakaat sebelum subuh," kata Ustadz Abdul Somad.
Lalu bagaimana dengan orang yang dua rakaat sebelum zuhur?
Ustadz Abdul Somad mengatakan ada juga riwayat tentang itu. Haditsnya juga sama Sohih.
Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Melaksanakan Tahlilan, Berikut Tata Cara Melaksanakan
"Jadi dua-duanya dapat dilaksanakan," ungkap UAS.
Namun tidak bisa berpegang pada hadits ini saja.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menyampaikan antara azan dan iqamat ada solat dua rakaat.
"Itulah Sholat Qabliyah Isya, qabliyah maghrib, qabilyah ashar. Haditsnya ada di dalam Shahih Muslim," jelas Ustadz Abdul Somad.
"Tapi di ujung hadits kata Nabi SAW bagi siapa yang mau," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Niat Solat Rawatib Qabliyah dan Ba'diyah, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Ganjaran Untuk yang Melaksanakan