Berita Banjarmasin

Belasan Siswa Terpapar Covid-19, SMPN 1 Banjarmasin Terapkan PTM Terbatas

Penulis: Frans Rumbon
Editor: Alpri Widianjono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SMPN 1 Banjarmasin, Senin (7/2/2022).

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sempat hampir sepekan menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), SMPN 1 Banjarmasin kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Sebelumnya, terdapat 13 siswa di SMPN 1 Banjarmasin yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Setelah berkonsultasi dengan Disdik Banjarmasin, pihak sekolah memutuskan menghentikan PTM 100 persen dan diganti dengan PJJ mulai Senin (31/1/2022) hingga hari ini, Senin (7/2).

Pada hari ini, siswa sudah masuk mengikuti PTM Terbatas. Mereka dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang.

Kepala SMPN 1 Banjarmasin, H Gusti Khairur Rahman, mengatakan, pelaksanaan PTM Terbatas lebih cepat karena desakan dari orangtua siswa.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Lonjakan Kasus Berlanjut, Paling Banyak di Banjarmasin

Baca juga: Korupsi di Kalsel :Perkara Proyek Irigasi HSU, Dua Kontraktor Divonis 1 Tahun 9 Bulan

"Setelah melakukan PJJ, ternyata banyak desakan dari orangtua siswa yang menginginkan anaknya kembali melakukan PTM, meskipun terbatas. Kemudian, siswa yang terpapar Covid-19 saja yang melakukan PJJ," katanya.

Ditambahkannya, dari 946 siswa, sebagian besar orangtuanya menginginkan PTM Terbatas.

"Dari 946 orang siswa, orangtuanya yang menginginkan PTM lebih dari 800. Hanya sekitar lima persen saja yang ingin PJJ," jelasnya.

Selain adanya desakan dari orangtua atau wali siswa, Khairur Rahman menambahkan, keputusan kembali menggelar PTM Terbatas ini seiring Surat Edaran (SE) dari Disdik Banjarmasin.

Dalam SE tersebut, PTM Terbatas bisa dilaksanakan, yakni 50 persen dari kapasitas kelas. Kemudian,  orangtua boleh memilih anaknya tetap mengikuti PTM Terbatas.

Baca juga: VIDEO Gerakan Pemuda Tanahlaut Menggugat Ngeluruk ke Gedung Dewan, Desak Tindak Tegas Tambang Ilegal

Baca juga: Plasma Konvalesen Tidak Lagi Digunakan Pengobatan Covid-19, Berikut 3 Obat Baru Direkomendasikan

"Karena PTM Terbatas, jam pelajaran pun dikurangi dari yang semula delapan jam menjadi empat jam saja," jelasnya.

Disinggung mengenai kondisi siswa yang sebelumnya terpapar Covid-19, Khairur Rahman menerangkan , beberapa di antaranya telah dinyatakan negatif.

"Ada empat orang yang melakukan pemeriksaan secara mandiri dan hasilnya sudah negatif. Tapi saat ini mereka masih kami arahkan untuk melakukan PJJ. Termasuk apabila ada siswa yang sedang sakit, kami  minta PJJ saja," tutup dia.

Sementara itu, salah seorang siswa SMPN 1 Banjarmasin, Muhammad Faizal Rafi, mengatakan, orangtuanya memang mengizinkannya untuk mengikuti PTM Terbatas.

"Saya sendiri ingin ikut PTM Terbatas dan orangtua mengizinkan. Dan dengan PTM lebih mudah, karena kalau online pemahaman menjadi berkurang. Dan saya tidak khawatir, yang penting protokol kesehatan dijalankan dengan baik," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Berita Terkini