BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan jenis-jenis puasa di Bulan Rajab bagi umat Islam.
Puasa salah satu amalan yang dianjurkan Islam, diimbau Ustadz Abdul Somad kaum muslimin dapat memperbanyak puasa sunnah namun jangan sampai menimbulkan mudharat misalnya menyiksa diri.
Di antara puasa sunnah yang dapat dikerjakan ada Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, dan Puasa Daud.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadist, Ustadz Abdul Somad menuturkan puasa di bulan haram dianjurkan.
Bulan Rajab adalah salah satu bulan di penanggalan tahun baru Islam, yang mana termasuk dalam empat bulan mulia atau bulan haram selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Baca juga: Deretan Amalan di Bulan Rajab, Ustadz Abdul Somad Sebut Tingkatkan Ibadah Sunnnah Hingga Sedekah
Baca juga: Tanda-tanda Kiamat Kubra, Buya Yahya Jelaskan Ketentuan dan Rahasia Allah
Setelah bulan Jumadil Akhir 1444 Hijriyah, maka selanjutnya akan datang bulan Rajab 1444 Hijriyah.
Dalam menyambut bulan Rajab, ada sejumlah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim, salah satunya puasa.
Ustadz Abdul Somad menerangkan sabda Nabi Muhammad SAW yakni anjuran berpuasa di bulan haram.
"Bulan haram itu apa saja? Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Siti Aisyah RA menyatakan Rasulullah SAW pernah puasa satu bulan di bulan Rajab, pernah pula puasa penuh di bulan Sya'ban, namun tidak setiap tahun," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Fodamara TV.
Hal tersebut dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah, pernah puasa satu bulan di bulan Rajab namun tidak rutin dilakukan setiap tahun, sehingga jika dilakukan puasa penuh satu bulan di bulan Rajab, hal tersebut boleh dilakukan.
Namun, jika hal tersebut dilakukan setiap tahun hingga lemas badannya yakni mulai dari Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan maka bisa menimbulkan kemudharatan yang menimbulkan sakit.
"Terlebih bagi Anda yang bekerja, maka hendaknya jangan pula berpuasa penuh selama Rajab, disambung Sya'ban dan Ramadhan, namun kalau dikerjakan sekali-sekali boleh-boleh saja," papar Ustadz Abdul Somad.
Yang dimaksud sekali-sekali tersebut adalah misalnya puasa penuh di bulan Rajab di tahun ini, namun tahun berikutnya boleh puasa hanya beberapa hari atau hanya mengikuti puasa sunnah yang dianjurkan, misal Senin dan Kamis, dan Ayyamul Bidh.
Baca juga: Kekeliruan Wanita Muslim Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Meratapi Orang yang Meninggal
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Doa Naik Kendaraan, Dihindarkan dari Ketersesatan hingga Dizalimi
Namun jika memaksakan diri untuk terus-menerus berpuasa maka bisa menjerumuskan diri dalam kebinasaan.
"Level tertinggi puasa, kalau puasa tak sanggup shalat shalat sunnah, jika tak sanggup, perbanyak baca alquran, baca alquran tak sanggup dzikir, atau perbanyak sedekah," terang Ustadz Abdul Somad.