Selebrita

Akui Berteman, Raffi Ahmad Kuak Tabir Yudha Arfandi si Tersangka Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara

Editor: Murhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Raffi Ahmad dan Yudha Arfandi tersangka kasus kematian Dante.

Sementara Raffi Ahmad berada di tengah-tengah antara mereka.

Adapun polisi kini telah menetapkan Yudha Arfandi sebagai tersangka kematian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante.

2 Kemungkinan Motif

Keluarga tak menyangka Yudha Arfandi ditetapkan tersangka pembunuhan Dante (6), anak Tamara Tyasmara dan mantan suami Angger Dimas.

Bahkan pihak keluarga tak yakin jika Yudha membunuh Dante.

Sebab, berdasarkan dokumentasi video yang diunggah keluarga di media sosial, menunjukkan Yudha dan Dante sangat akrab.

Bahkan Dante tertawa lepas saat berenang dengan kekasih Tamara Tyasmara tersebut.

Baca juga: Penyebab Asli Kematian Dante Anak Tamara dan Angger Akhirnya Terkuak, Ini Perbuatan Yudha Arfandi

Baca juga: Serahkan Rumah pada Dwinda Ratna Usai Cerai, Furry Setya si Pemeran Mas Pur TOP: Adil Banget

Dari situ, Savira Ramadhani, meyakini kala Yudha Arfandi, kakaknya, bukan pembunuh.

Menurut pakar psikologi forensik Reza Indragiri, secara umum kasus pidana termasuk pembunuhan, ada dua kemungkinan yang menjadi motif.

"Yaitu motif emosional dan motif instrumental," ujar Reza Indragiri dalam tayangan Kompas TV, Minggu (11/2/2024).

Motif emosional, lanjut dia, berkaitan dengan amarah, sakit hati, dendam, cemburu berkait perasaan negatif.

"Sementara Kalau motif instrumental tidak ada sangkutpautnya dengan emosi. Tapi ingin mendapatkan manfaat dari aksi tersebut, entah untuk dapat popularitas, harta," terangnya.

Namun, menurut Reza, pihak kepolisian pastinya melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui motif utama di balik kematian Dante.

Sebab, kedekatan Yudha dan Dante yang disampaikan pihak keluarga dengan menunjukkan bukti dokumentasi video, bisa saja digunakan untuk mengaburkan fakta.

"Ketika dikatakan pelaku dekat dengan anak tersebut, karena ini kasus pidana, kita jangan percaya klaim sedemikian rupa," ucap Indra.

Menurut dia, acapkali orang dewasa yang melakukan viktimisasi (menyalahkan korban) terhadap anak-anak adalah tidak sungguh-sungguh membangun kepercayaan.

Halaman
1234

Berita Terkini