BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Dinas Perdagangan, Kabupaten Tapin menggelar operasi pasar elpiji 3 Kg di halaman Kantor Kecamatan Tapin Utara, Senin (4/8/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk respons cepat pemerintah terhadap gejolak harga gas elpiji di tengah masyarakat, yang dinilai sudah melampaui harga eceran tertinggi.
Sekretaris Dinas Perdagangan Tapin, MZ Walaidi Rakhmat, menyebutkan bahwa operasi pasar ini digelar setelah menerima banyak laporan dari warga mengenai harga elpiji 3 Kg yang dijual di kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per tabung di tingkat pengecer.
“Kami pantau langsung keluhan masyarakat soal mahalnya harga gas melon ini. Bahkan bisa dua kali lipat dari HET resmi yakni Rp18.500. Dari situ kami lakukan koordinasi dengan pihak Pertamina dan stakeholder terkait untuk melakukan intervensi harga,” ungkapnya.
Baca juga: Operasi Pasar di Tapin, Dua jam 200 Tabung Gas Melon Ludes Dibeli Masyarakat
Walaidi menegaskan bahwa operasi pasar ini digelar di sejumlah titik strategis di Tapin, dengan tujuan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga LPG bagi masyarakat.
“Totalnya ada 13 titik yang kami siapkan. Di setiap titik kami sediakan 200 tabung LPG subsidi. Ini murni untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.
Menurutnya, operasi pasar ini juga menjadi langkah pengendalian distribusi agar tidak terjadi penimbunan atau penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Gerebek Gudang Agen Gas di Purwakarta, Polisi Pergoki Pelaku Pindah Isi Tabung Elpiji 3 Kg ke 12 Kg
Selain itu, ia juga berharap para pedagang dan warung turut berpartisipasi dengan tidak menjual LPG 3 Kg melebihi harga yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Kita harap pedagang dan warung-warung bisa menormalkan kembali harga LPG ini. Operasi seperti ini akan terus kita evaluasi dan pantau,” tutupnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)