BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Pedagang dan konsumen di Samarinda terus waspada pasca temuan beras tak Standar Nasional Indonesia (SNI).
Titah seorang pembeli beras, mengaku sempat terkejut saat mengetahui bahwa merek Berlian Baru Mulia yang baru saja ia beli seminggu yang lalu, termasuk dalam daftar merek yang disebut tidak sesuai standar SNI.
“Kaget karena baru tahu itu beras udah lama beredar, kenapa baru diuji sekarang. Terlanjur beli, meski cuma yang 10 kilo, harganya Rp 170-an ribu. Tapi kan lumayan, mubazir kalau dibuang,” ujarnya.
Titah menambahkan bahwa ia sebenarnya lebih sering membeli merek Kura-Kura, namun karena stok kosong di toko terdekat, ia akhirnya memilih merek Berlian.
Baca juga: BREAKING NEWS - Lalai Cegah Kebakaran Lahan, Menteri LH Bakal Segel Sejumlah Perusahaan di Kalsel
Baca juga: Sita 34 Aset Penunggak Pajak, DJP Kalselteng Amankan Rp2,83 Miliar
“Biasanya pakai Kura-Kura, cuma karena gak dapat di toko terdekat, alhasil ambil Berlian. Untuk rasa, syukurnya aman aja sejauh ini, asal bukan plastik,” tutupnya.
Baru-baru ini, publik diresahkan oleh temuan beras premium yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) di sejumlah daerah.
Meski sempat menimbulkan kekhawatiran, aktivitas perdagangan beras di beberapa sentra penjualan di Kota Samarinda khususnya di kawasan Samarinda Seberang masih berlangsung stabil.
Pedagang dan pembeli tetap melakukan transaksi seperti biasa, meski mulai menunjukkan kehati-hatian dalam memilih merek serta memastikan keandalan sumber distribusi.
Di salah satu toko beras di Jalan Bung Tomo, Irfan, pedagang beras, menyebut bahwa harga eceran saat ini masih tergolong stabil, meskipun ada sedikit penyesuaian dalam beberapa pekan terakhir.
Ia menjelaskan bahwa harga per kilogram beras saat ini berada di kisaran Rp 15.500 hingga Rp 17.000, tergantung jenis dan mereknya.
Irfan juga mengaku pernah mendengar soal isu beras oplosan, namun hingga saat ini ia tidak merasakan dampak langsung dari isu tersebut terhadap usaha dagangnya.
“Alhamdulillah tidak ngefek. Gak ada kenaikan harga, normal aja. Tapi kalau dibandingkan sama dulu ya naik sekarang,” jelasnya pada TribunKaltim.co, Rabu (6/8).
Ia menyebut beras premium seperti merek Berlian Batu Mulia sebagai salah satu jenis yang paling mahal dan tetap memiliki banyak peminat, meskipun sempat dikaitkan dengan isu beras yang tidak sesuai standar.
“Terus soal beras yang oplosan itu saya dengar salah satunya yang merek Berlian, tapi tetap aja banyak yang beli. InsyaAllah aman aja distributornya,” tambahnya.
Irfan juga memastikan bahwa pasokan beras di tokonya masih aman dan merata, tanpa ada satu jenis pun yang mengalami kelangkaan signifikan.